Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Hujan Bukan Lagi Musuh Tanamam: Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Saat Musim Hujan

Diperbarui: 8 November 2024   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman sayuran sosin tumbuh subur di Desa Mekarjaya, Rancabango, Tarogong Kaler, Kab. Garut, Jawa Barat, Jumat (8/11/2024. | Dok. Pribadi

Musim hujan seringkali dianggap sebagai berkah bagi pertanian karena air merupakan sumber kehidupan bagi tanaman. Namun, di balik itu semua, musim hujan juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman. Kelembapan tinggi dan suhu yang cenderung hangat menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan berbagai jenis patogen penyebab penyakit tanaman.

Kondisi lembap memungkinkan spora jamur dan bakteri untuk berkecambah dengan cepat dan menyebar melalui angin, air hujan, atau serangga. Selain itu, suhu yang hangat mempercepat siklus hidup patogen, sehingga populasi penyakit dapat meningkat dengan pesat dalam waktu singkat.

Beberapa penyakit tanaman yang umum muncul saat musim hujan antara lain penyakit bulai pada padi, penyakit antraknosa pada cabai, dan penyakit embun tepung pada berbagai jenis tanaman sayuran.

Penyakit bulai, misalnya, disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae yang menyerang daun, batang, dan malai padi. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan jika tidak segera dikendalikan. Sementara itu, penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. menyebabkan munculnya bercak-bercak hitam pada buah cabai dan dapat menyebabkan buah membusuk.

Hama tanaman juga seringkali lebih aktif pada musim hujan. Kelembapan yang tinggi dan ketersediaan sumber makanan yang melimpah membuat serangga hama seperti wereng, kutu daun, dan ulat semakin berkembang biak. Serangga hama ini tidak hanya merusak tanaman secara langsung dengan memakan daun, batang, atau buah, tetapi juga dapat menjadi vektor penyakit tanaman.

Mengapa Musim Hujan Rentan Terhadap Hama dan Penyakit?

Kelembapan udara yang tinggi selama musim hujan menciptakan lingkungan yang sangat kondusif bagi pertumbuhan jamur, bakteri, dan berbagai jenis patogen tanaman lainnya. Kondisi ini membuat tanaman menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, curah hujan yang tinggi juga dapat menyebarkan spora jamur dan bakteri ke tanaman lain, sehingga mempercepat penyebaran penyakit.

Genangan air yang sering terjadi pada musim hujan juga menjadi masalah serius. Genangan air dapat menyebabkan akar tanaman membusuk, sehingga tanaman menjadi lemah dan mudah diserang oleh hama dan penyakit. Selain itu, genangan air juga menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk dan serangga pengganggu lainnya.

Perubahan suhu yang drastis antara siang dan malam pada musim hujan juga dapat menjadi faktor pemicu timbulnya penyakit tanaman. Perubahan suhu yang cepat dapat menyebabkan tanaman mengalami stres, sehingga daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menjadi menurun.

Tidak hanya itu, intensitas sinar matahari yang berkurang selama musim hujan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan sinar matahari cenderung tumbuh lemah dan rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, kekurangan sinar matahari juga dapat menghambat proses fotosintesis, sehingga produksi zat-zat yang berfungsi sebagai pertahanan tanaman menjadi berkurang.

Tanaman yang kekurangan zat-zat pertahanan ini akan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline