Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Siapa Bilang Lansia Hanya Bisa Istirahat? Ini Bukti Nyata!

Diperbarui: 7 November 2024   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur Jateng saat itu (2020) Ganjar (kanan) berbincang dengan dua lansia yang siap jadi sukarelawan COVID-19. | ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng/am.

Masyarakat seringkali mengaitkan lansia dengan masa istirahat, pensiun, dan kegiatan yang lebih santai. Namun, anggapan ini jauh dari kenyataan. Banyak lansia yang justru memiliki semangat yang tinggi untuk terus berkontribusi dan memberikan manfaat bagi masyarakat melalui kegiatan sukarela atau volunteerisme.

Faktanya, semakin banyak lansia yang aktif terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, dari mengajar anak-anak, menjadi pendamping bagi penyandang disabilitas, hingga ikut serta dalam pelestarian lingkungan.

Keinginan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan serta rasa ingin terus berguna bagi sesama menjadi motivasi utama bagi para lansia untuk menjadi relawan. Mereka memiliki waktu yang lebih luang setelah pensiun, dan mereka ingin memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya.

Selain itu, kegiatan sukarela juga memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat mencegah perasaan kesepian dan terisolasi yang seringkali dialami oleh lansia.

Tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, kegiatan sukarela juga membawa dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental para lansia.

Penelitian menunjukkan bahwa lansia yang aktif terlibat dalam kegiatan sosial cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik, risiko depresi yang lebih rendah, dan harapan hidup yang lebih panjang. Selain itu, kegiatan sukarela juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan hidup mereka.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh lansia dalam melakukan kegiatan sukarela. Salah satu tantangan terbesar adalah masalah kesehatan.

Beberapa lansia mungkin memiliki keterbatasan fisik atau penyakit kronis yang menghalangi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. Selain itu, kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat juga dapat menjadi hambatan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak. Pemerintah dapat menyediakan fasilitas dan program yang mendukung partisipasi lansia dalam kegiatan sukarela.

Organisasi masyarakat sipil juga dapat berperan aktif dalam merancang program-program yang sesuai dengan kebutuhan dan minat lansia. Keluarga dan masyarakat pun perlu memberikan dukungan dan apresiasi atas kontribusi para lansia.

Dengan dukungan yang tepat, kegiatan sukarela lansia dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif lansia dalam berbagai kegiatan sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline