Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Anak Tenang, Mama Papa Senang: Si Babysitter Berkaki Empat

Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Kucing peliharaan dan bayi. | Image by Shutterstock/Pshevlotskyy Oleksandr via KOMPAS.com

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kehadiran hewan peliharaan, khususnya kucing, dalam keluarga semakin populer. 

Selain menjadi teman setia, kucing juga memiliki peran unik dalam perkembangan anak, terutama bayi. 

Banyak orangtua yang mengamati bahwa bayi mereka menjadi lebih tenang dan nyaman ketika berada di dekat kucing. 

Fenomena ini pun menarik perhatian para peneliti dan ahli anak.

Kucing, Penenang Alami Si Kecil

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara bayi dan kucing dapat memberikan manfaat psikologis yang signifikan. 

Kucing, dengan bulu lembutnya dan suara dengkuran yang menenangkan, dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi bayi. 

Dengkuran kucing memiliki frekuensi yang serupa dengan detak jantung manusia saat sedang rileks, sehingga dapat membantu bayi untuk merasa lebih tenang dan mudah tertidur.

Selain itu, sentuhan lembut bulu kucing juga dapat merangsang produksi hormon oksitosin pada bayi, yaitu hormon yang terkait dengan perasaan bahagia dan ikatan sosial. 

Hormon oksitosin ini tidak hanya bermanfaat untuk menenangkan bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara bayi dan ibunya.

Belajar Bersosialisasi dan Empati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline