Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Peta Menuju Kebaikan: Pentingnya Mengenali Orang Baik dan yang Terlihat Baik

Diperbarui: 17 Oktober 2024   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Pentingnya mengenali orang baik dan yang terlihat baik | Image by Freepik

Kita sering mendengar istilah "orang baik". Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antara orang yang benar-benar baik hati dengan mereka yang hanya menampilkan kebaikan sebagai sebuah citra? Keduanya mungkin terlihat serupa di permukaan, namun motivasi dan tindakan mereka sangat berbeda.

Orang baik sejati akan menunjukkan kebaikannya melalui tindakan nyata. Mereka bukan hanya sekadar mengucapkan kata-kata indah, tetapi juga membuktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, mereka rela meluangkan waktu untuk membantu orang lain, menyumbangkan sebagian rezekinya untuk orang yang membutuhkan, atau membela kebenaran meskipun harus menghadapi risiko.

Sebaliknya, orang yang hanya berpura-pura baik seringkali hanya akan berbuat baik saat ada orang lain yang melihat. Mereka akan dengan senang hati berfoto bersama anak yatim piatu atau membagikan makanan kepada tunawisma, namun di balik itu semua, mereka mungkin memiliki motif tersembunyi seperti ingin meningkatkan popularitas atau mendapatkan pujian.

Orang Baik Sejati: Kebaikan dari Hati

Orang baik sejati adalah mereka yang memiliki kepedulian tulus terhadap sesama. Kebaikan mereka bukan sekadar penampilan, melainkan berasal dari hati yang murni. Mereka adalah:

Pertama, tulus dan ikhlas. Mereka berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Kebaikan mereka mengalir begitu saja, tanpa pamrih.

Seperti embun pagi yang menyejukkan, tindakan mereka membawa kedamaian dan harapan bagi banyak orang. Tulus dan ikhlas adalah kunci untuk menciptakan dunia yang lebih baik, satu kebaikan kecil dapat memicu riak-riak positif yang tak terbatas.

Berbeda halnya dengan mereka yang berbuat baik hanya untuk mendapatkan pujian atau keuntungan pribadi. Kebaikan yang tulus lahir dari hati yang murni, sementara kebaikan yang berpamrih seringkali bersifat sementara dan penuh kalkulasi.

Mari kita belajar dari mereka dan menebarkan kebaikan di sekitar kita. Setiap tindakan kecil, sekecil apapun, dapat membuat perbedaan besar dalam hidup orang lain.

Tulus adalah ketulusan hati yang murni, tanpa adanya unsur paksaan atau kepentingan pribadi. Sementara ikhlas adalah keikhlasan dalam beramal, yaitu melakukan kebaikan tanpa mengharapkan balasan apapun, baik itu pujian, hadiah, atau surga.

Kedua, konsisten. Kebaikan mereka bukan hanya sesaat, melainkan menjadi bagian dari karakter mereka. Mereka selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline