Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Premanisme Masih Menjadi Masalah Serius di Masyarakat, Belajar dari Pemalakan Tukang Martabak

Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi AS saat menghajar pedagang martabak di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jumat (11/10/2024) malam. |Tangkapan Layar/Tribunjabar.id

Peristiwa pemalakan terhadap seorang pedagang martabak di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, yang terekam kamera CCTV dan viral di media sosial beberapa waktu lalu, telah mengguncang masyarakat.

video tersebut menjadi bukti nyata bahwa masalah premanisme masih menjadi ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kejadian pemalakan terhadap seorang pedagang martabak di Pameungpeuk, Kabupaten Bandung itu, telah menimbulkan perhatian luas. Tindakan premanisme yang dilakukan oleh pelaku tidak hanya merugikan korban secara materiil, namun juga menimbulkan trauma psikologis.

Beruntungnya, peristiwa ini terekam oleh kamera CCTV sehingga memudahkan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Kapolsek Pameungpeuk, AKP Asep Dedi, menyatakan bahwa pelaku telah diamankan dan saat ini sedang menjalani proses hukum.

Kejadian ini menjadi sorotan publik dan memicu berbagai reaksi. Masyarakat mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku dan mendesak pihak berwajib untuk menindak tegas para pelaku kejahatan serupa.

Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

Kejadian ini bukan hanya sekadar tindakan kriminal biasa, melainkan cerminan dari permasalahan sosial yang lebih kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

Tulisan ini dihimpun dan disarikam dari berbagai sumber media antara lain: tribunjabar.id, detikcom dan ayo bandung.

Kasus pemalakan di Pameungpeuk ini menyoroti beberapa permasalahan mendasar dalam masyarakat, antara lain:

Pertama, kurangnya rasa aman. Kejadian ini menunjukkan bahwa masyarakat, terutama mereka yang bekerja di sektor informal seperti pedagang kaki lima, tidak merasa aman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ancaman kekerasan dari kelompok preman membuat mereka hidup dalam ketakutan.

Ini menandakan bahwa tindakan premanisme tidak hanya merugikan secara materiil, tetapi juga menciptakan rasa tidak aman yang meluas di masyarakat. Kondisi ini sangat merugikan bagi semua pihak dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline