Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Bagaimana Lansia Milenial? Generasi Baru yang Mendefinisikan Usia Senja

Diperbarui: 12 Oktober 2024   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesi talkshow Dewi Motik Pramono dan Moza Pramita. Mereka berbagi cerita berkolaborasi sebagai junior dan senior. | Dok Senja Week 2024 via KOMPAS.com

Konsep "lansia" selama ini seringkali diidentikkan dengan sosok yang lemah, bergantung, dan pasif. Namun, seiring berjalannya waktu, persepsi tersebut mulai bergeser. Muncullah generasi baru lansia yang tidak lagi mengikuti stereotip tradisional. Mereka adalah para lansia milenial, individu yang lahir di era baby boomer hingga generasi X, namun memiliki semangat muda dan gaya hidup yang sangat berbeda dengan lansia pada umumnya.

Siapa Lansia Milenial itu?

Lansia milenial adalah mereka yang tumbuh di era digital, akrab dengan teknologi, dan memiliki akses informasi yang luas. Mereka tidak hanya sekadar menikmati masa pensiun, tetapi juga aktif berkarya, mengejar minat, dan terus belajar hal-hal baru. Ciri khas lansia milenial antara lain:

Pertama, aktif di media sosial. Lansia milenial sangat aktif menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan keluarga, teman, dan komunitas. Mereka berbagi cerita, foto, dan video, serta mengikuti tren terbaru.

Ini menggambarkan sebuah perubahan sosial yang signifikan. Lansia milenial telah menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk menikmati teknologi dan berpartisipasi dalam kehidupan digital. Mereka telah mengubah cara kita memandang lansia dan membuka peluang baru bagi masyarakat.

Kedua, minat pada teknologi. Mereka tidak takut dengan teknologi dan bahkan seringkali menjadi pengguna gadget yang mahir. Banyak lansia milenial yang memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi, belajar, dan berbisnis.

Ini menyiratkan bahwa sebuah generasi lansia yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga menjadi bagian aktif dalam membentuk masa depan. Minat mereka pada teknologi tidak hanya sekedar hobi, tetapi juga mencerminkan keinginan mereka untuk tetap relevan dan berkontribusi pada masyarakat.

Ketiga, gaya hidup aktif. Lansia milenial cenderung memiliki gaya hidup yang aktif dan sehat. Mereka rajin berolahraga, mengikuti kelas-kelas minat, dan melakukan perjalanan wisata.

Artinya, sebuah tren di mana generasi lansia yang lahir atau tumbuh di era milenial (sekitar tahun 1946-1964) memiliki gaya hidup yang lebih dinamis dan sehat dibandingkan dengan generasi lansia sebelumnya. Mereka tidak hanya pasif di rumah, tetapi aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi fisik dan mental.

Keempat, mempunyai mindset yang muda. Mereka memiliki mindset yang positif dan selalu terbuka terhadap hal-hal baru. Mereka tidak merasa tua dan terus berusaha untuk mengembangkan diri.

Ini menunjukkan bahwa sebuah generasi lansia yang tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga hidup lebih baik. Mindset yang muda memungkinkan mereka untuk menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih bermakna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline