Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Petani Tembakau dan Cengkeh Bersatu Tolak PP 28, Ancam Kehidupan Ribuan Keluarga

Diperbarui: 14 September 2024   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Petani tembakau | Dokumentasi Pribadi

Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) bersama ribuan petani tembakau dan cengkeh di seluruh Indonesia secara tegas menolak penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan.

Para petani khawatir kebijakan ini akan mengancam mata pencaharian mereka dan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat di daerah penghasil tembakau dan cengkeh.

Mengapa Mereka Menolak?

Ancaman terhadap industri hilir. Sejumlah pasal dalam PP 28 dinilai mengancam keberlangsungan industri hasil tembakau (IHT). Pembatasan penjualan rokok eceran, penerapan zonasi penjualan, serta berbagai aturan lainnya dikhawatirkan akan menurunkan permintaan terhadap produk tembakau.

Peraturan Pemerintah Nomor 28 yang mengatur tentang pengendalian penggunaan tembakau dianggap mengancam keberlangsungan industri hasil tembakau. Pembatasan penjualan dan berbagai aturan lainnya dikhawatirkan akan menurunkan permintaan pasar terhadap produk tembakau, yang pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan produksi, penutupan usaha, dan masalah-masalah ekonomi lainnya.

Harga tembakau dan cengkeh anjlok. Penurunan permintaan terhadap produk tembakau secara otomatis akan berdampak pada harga jual tembakau dan cengkeh di tingkat petani. Hal ini akan membuat petani mengalami kerugian besar dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Anjloknya harga tembakau dan cengkeh merupakan masalah kompleks yang tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga pada perekonomian daerah dan nasional. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan solusi yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak.

Terancam kehilangan mata pencaharian. Bagi jutaan petani tembakau dan cengkeh di Indonesia, pertanian adalah sumber penghidupan utama. Jika industri tembakau terpuruk, maka ribuan keluarga akan kehilangan mata pencahariannya.

Ancaman kehilangan mata pencaharian bagi petani tembakau dan cengkeh merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari semua pihak. Solusi yang komprehensif dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

Dampak ekonomi yang luas. Selain berdampak pada petani, kebijakan ini juga akan berdampak pada sektor lain yang terkait dengan industri tembakau, seperti industri kemasan, transportasi, dan perdagangan.

Kebijakan yang mempengaruhi industri tembakau memiliki dampak yang sangat luas dan kompleks. Tidak hanya berdampak pada petani, tetapi juga pada berbagai sektor ekonomi lainnya. Oleh karena itu, dalam membuat kebijakan terkait industri tembakau, perlu mempertimbangkan secara matang dampak jangka pendek maupun jangka panjangnya terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline