Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Asamifikasi Lautan: Ancaman bagi Ekosistem Laut dan Pentingnya Mitigasi Bencana Sejak Dini

Diperbarui: 30 Agustus 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Contoh dampak pengasaman air laut terhadap terumbu karang | Shutterstock/Richard Whitcombe via KOMPAS.com

Lautan, yang selama ini menjadi paru-paru bumi dan sumber kehidupan bagi jutaan spesies, kini tengah menghadapi ancaman serius.

Asamifikasi lautan, sebuah fenomena yang disebabkan oleh peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer, telah mengubah keseimbangan kimiawi air laut.

Perubahan ini tidak hanya mengancam kelangsungan hidup berbagai organisme laut, tetapi juga berdampak pada keseimbangan ekosistem global.

Perubahan drastis dalam ekosistem laut akibat asamifikasi berdampak langsung pada rantai makanan. Organisme-organisme dasar seperti plankton yang membentuk dasar rantai makanan sangat rentan terhadap perubahan pH.

Ketika populasi plankton menurun, ketersediaan makanan bagi ikan-ikan kecil juga berkurang, begitu pula dengan populasi predator di tingkat yang lebih tinggi.

Hal ini menciptakan efek domino yang mengganggu keseimbangan seluruh ekosistem laut.

Asamifikasi Lautan: Apa Itu?

Asamifikasi lautan adalah proses penurunan pH (peningkatan keasaman) air laut yang disebabkan oleh penyerapan karbon dioksida (CO2) berlebihan dari atmosfer.

CO2 yang diserap bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat, yang kemudian terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan ion bikarbonat (HCO3-).

Peningkatan ion hidrogen inilah yang menyebabkan air laut menjadi lebih asam.

Ancaman terhadap Ekosistem Laut

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline