Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Menguatkan Gotong Royong, Toleransi dan Semangat Kebangsaan dalam Mengisi Kemerdekaan

Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi -  Perilaku positif mengisi kemerdekaan | Image by canva.com via KOMPAS.com

Hari ini, bangsa Indonesia tepat merayakan hari kemerdekaan yang ke-79. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari perjuangan panjang dan pengorbanan para pahlawan bangsa. Di balik kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, tersimpan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai inilah yang menjadi pondasi kuat bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

Namun, seiring berjalannya waktu, nilai-nilai tersebut terkadang luntur dan terkikis oleh berbagai pengaruh. Oleh karena itu, upaya untuk memperkuat gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan menjadi semakin penting.

Untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, kita perlu kembali ke akar nilai-nilai luhur bangsa. Dengan memperkuat gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis, inklusif, dan tangguh.

Nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan bukan hanya sekadar slogan, melainkan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembangnya generasi muda yang berkarakter dan memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Beberapa faktor yang menyebabkan lunturnya jiwa gotong royong, toleransi, dan semangat kebangsaan, antara lain:

Pertama, individualisme yang meningkat. Era modern cenderung individualistis, di mana setiap orang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Individualisme yang meningkat berarti kecenderungan masyarakat modern untuk lebih mementingkan diri sendiri dibandingkan dengan kepentingan kelompok atau masyarakat secara keseluruhan. Orang-orang cenderung lebih fokus pada tujuan pribadi, kebutuhan individu, dan kesuksesan pribadi.

Kedua, perkembangan teknologi. Penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat memicu perpecahan dan menyebarkan hoaks. Perkembangan teknologi, khususnya media sosial, telah membawa dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, teknologi ini justru dapat menimbulkan masalah.

Ketiga, globalisasi. Pengaruh budaya asing yang terlalu kuat dapat menggeser nilai-nilai lokal. Globalisasi adalah proses integrasi ekonomi, budaya, dan politik antar negara di seluruh dunia. Salah satu dampak dari globalisasi adalah masuknya budaya asing ke dalam suatu negara. Artinya bahwa ketika budaya asing terlalu dominan dan mengalahkan budaya asli suatu negara, maka nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan yang telah dianut oleh masyarakat setempat bisa tergantikan atau berubah.

Keempat, perubahan sosial. Kehidupan yang semakin kompleks dan dinamis dapat membuat masyarakat kurang memiliki waktu dan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung. Perubahan sosial yang semakin cepat dan kompleks, seperti urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan teknologi, membuat kehidupan masyarakat modern menjadi semakin sibuk dan dinamis. Akibatnya, banyak orang yang memiliki waktu yang semakin terbatas untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain di lingkungan sekitarnya.

Solusi konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut, berikut beberapa langkah yang dapat kita dilakukan:

1. Pendidikan Karakter Sejak Dini
Menerapkan pendidikan karakter sejak dini. Menanamkan nilai-nilai gotong royong, toleransi, dan nasionalisme sejak anak usia dini melalui pendidikan formal maupun non-formal. Penerapan pendidikan karakter sejak dini adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan nasionalisme kepada anak-anak sejak usia dini, baik di lingkungan sekolah (formal) maupun di luar sekolah (non-formal).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline