Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Empati Modal Utama untuk Peduli

Diperbarui: 15 Agustus 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Empati untuk Peduli | Image by Freepik via KOMPAS.com

Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali kita terjebak dalam rutinitas dan melupakan sesama. Namun, di balik semua kesibukan, ada satu kualitas manusia yang mampu menyatukan kita yakni empati.

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Ini berarti kita mencoba menempatkan diri kita pada posisi orang lain, memahami perspektif mereka, dan merasakan apa yang mereka alami.

Empati bukan hanya sekadar mengetahui bahwa seseorang sedang sedih, tetapi juga merasakan kesedihan itu seakan-akan kita sendiri yang mengalaminya.

Kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan menjadi fondasi dari segala bentuk kepedulian.

Ketika kita memiliki kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, kita secara otomatis terdorong untuk peduli pada mereka. Empati adalah seperti sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan orang lain. Ketika jembatan ini kuat, kita lebih mudah memahami perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka.

Mengapa ini penting sebagai fondasi kepedulian?

Pertama, motivasi untuk membantu. Jika kita merasakan kesedihan atau kesulitan yang dialami orang lain, kita akan terdorong untuk memberikan bantuan atau dukungan. Artinya Ketika kita bisa merasakan apa yang orang lain rasakan (empati), secara alami kita akan terdorong untuk melakukan sesuatu untuk meringankan beban mereka. Ini seperti naluri bawaan manusia untuk saling membantu.

Jika kita merasakan kesedihan mereka, kita akan merasa terhubung secara emosional dengan mereka. Ini menciptakan ikatan yang mendorong kita untuk ingin membantu. Merasakan kesulitan orang lain bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dalam diri kita. Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, kita cenderung mencari cara untuk membantu.

Contoh: Ketika kita melihat seorang teman sedang sedih karena putus harapan, empati mendorong kita untuk mendengarkan, memberikan dukungan dan menawarkan bantuan.

Kedua, membangun hubungan yang lebih kuat. Memahami perasaan orang lain membantu kita membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna. Ketika kita mampu memahami perasaan orang lain (empati), kita bisa membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna dengan mereka.

Dikala seseorang merasa bahwa kita memahami mereka, mereka akan merasa lebih terhubung dengan kita secara emosional. Ini menciptakan ikatan yang kuat. Jika kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan perasaan mereka, mereka akan lebih mempercayai kita. Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline