Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Di Antara Masa Lalu Kelabu dan "Forgive but Not Forget"

Diperbarui: 11 Agustus 2024   06:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Forgive but Not Forget | Image by path.com/tumblr.com

Kehidupan ini mencakup tiga masa yaitu masa lalu, kini, dan masa depan. Ketiga masa itu, sangatlah mendasar dan penuh makna bagi kehidupan kita. Setiap masa dalam kehidupan tentu akan mengalami beragam warna, bisa senang, sedih, suka, bahagia atau terluka, itulah hidup.

Mari kita bedah lebih dalam setiap masa kehidupan:

Masa Lalu

Masa lalu adalah fondasi kita. Pengalaman, pelajaran, dan kenangan yang kita kumpulkan membentuk siapa kita saat ini. Meskipun kita tidak bisa mengubah masa lalu, kita bisa belajar darinya dan menggunakannya sebagai panduan untuk masa depan.

Masa Kini

Masa kini atau masa sekarang adalah satu-satunya momen yang benar-benar kita miliki. Setiap detik adalah kesempatan untuk menciptakan masa depan yang kita inginkan. Pilihan dan tindakan kita saat ini akan membentuk realitas kita di masa depan.

Masa Depan

Masa depan adalah misteri yang penuh harapan dan kemungkinan. Kita tidak bisa memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi, tetapi kita bisa merencanakan, bermimpi, dan bekerja keras untuk mencapai tujuan kita.

Perlu kita dalami saat ini adalah masa lalu. Karena masa lalu adalah masa kehidupan yang telah terjadi yaitu segala bentuk kejadian yang memberikan kenangan dan pengalaman manis atau sebaliknya memberikan pengalaman yang tak menyenangkan atau disebut dengan "Masa Lalu Kelabu".

Masa Lalu Kelabu

Masa lalu kelabu merujuk pada pengalaman buruk atau traumatis yang pernah kita alami. Ini bisa berupa peristiwa tunggal yang sangat menyakitkan, atau serangkaian kejadian negatif yang membentuk pandangan kita tentang dunia. Pengalaman ini seringkali meninggalkan bekas emosional yang dalam, seperti rasa sakit, kemarahan, kekecewaan, atau bahkan rasa bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline