Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Alternatif Alami Pengganti Gula dan Garam untuk Hidup yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan

Diperbarui: 8 Agustus 2024   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Alternatif pengganti gula dan garam untuk hidup yang lebih sehat | Image by Freepik/KamranAydinov

Gula dan garam adalah dua bumbu dapur yang sering kita gunakan sehari-hari. Kedua bumbu dapur tersebut, nyaris tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan sehari, terutama sebagai media penyedap dan perasa berbagai menu makanan dan minuman.

Bahkan, gula dan garam adalah menu pokok yang wajib ada di rumah. Memang, kedua bumbu dapur itu sangat digemari oleh berbagai kalangan, pria, wanita, tua muda dan anak-anak sangat senang mengonsumsi  rasa kedua bumbu tersebut.

Berbagai olahan yang tersaji, mungkin hampir tidak bisa lepas dari apa yang dinamakan bumbu yang erat kaitannya dengan kaum hawa ini. Bahkan, bisa dikatakan, tak enak rasanya jika makanan yang diolah tanpa bumbu ini.

Lantas, ada ungkapan tidak enak rasanya, jika masakan tidak seimbang dalam porsi asin dan manis. Memang, keduanya adalah bumbu atau perasa yang tak bisa pisah dan tak lekang oleh waktu. Bahkan, tak sedikit orang sangat hobi dengan dua bumbu ini dengan mengonsumsinya yang sangat lebih.

Namun, konsumsi berlebihan keduanya dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Gula berlebih dapat memicu obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, sedangkan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah.

Untuk menjaga kesehatan, kita perlu mencari alternatif yang lebih sehat. Berikut adalah beberapa pilihan pengganti gula dan garam yang bisa kita coba.

1. Pengganti Gula

Pemanis Alami:

Stevia: Ekstrak daun stevia memiliki rasa manis yang kuat tanpa kalori dan tidak mempengaruhi kadar gula darah.

Stevia berasal dari Amerika Selatan, stevia telah digunakan selama berabad-abad oleh masyarakat asli sebagai pemanis alami. Rasa manisnya yang kuat berasal dari senyawa glikosida steviol yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia.

Proses produksi stevia modern telah menghasilkan berbagai bentuk produk, mulai dari bubuk hingga cairan, sehingga mudah untuk digunakan dalam berbagai resep.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline