Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Fenomena Indglishnesia: Bahasa Gaul Anak Muda atau Kode Rahasia?

Diperbarui: 6 Agustus 2024   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Indglishnesia: bahasa gaul snak muda atau kode rahasia | Image by Freepik

Sebuah fenomena menarik "Indglishnesia". Indglishnesia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perpaduan antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam penggunaan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda.

Fenomena ini semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang memudahkan kita terpapar dengan berbagai bahasa, khususnya bahasa Inggris.

Mengapa Indglishnesia Terjadi?

Pertama, adanya pengaruh budaya pop: Musik, film, dan media sosial yang banyak menggunakan bahasa Inggris menjadi salah satu faktor utama.

Pengaruh budaya pop memang menjadi salah satu faktor utama yang mendorong maraknya penggunaan bahasa Inggris di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.

Kedua, adanya prestise. Penggunaan kata-kata asing, terutama bahasa Inggris, sering dianggap lebih modern dan keren.

Faktor prestise ini memang sangat kuat mendorong penggunaan Indglishnesia. Mari kita bedah lebih dalam mengapa penggunaan kata-kata asing, khususnya bahasa Inggris, seringkali dikaitkan dengan modernitas dan keren:

Penggunaan bahasa Inggris yang fasih seringkali diidentikkan dengan status sosial yang lebih tinggi, pendidikan yang baik, dan akses terhadap informasi global.

Lalu, iklan dan media massa seringkali menampilkan tokoh-tokoh yang menggunakan bahasa Inggris dengan lancar, sehingga menciptakan persepsi bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang "menjual".

Selain itu, perkembangan teknologi dan internet yang pesat membuat bahasa Inggris menjadi bahasa utama dalam dunia digital. Lantas, banyak individu menggunakan bahasa Inggris sebagai cara untuk membangun identitas diri yang lebih modern, kosmopolitan, dan terbuka terhadap budaya asing.

Ketiga, kemudahan ekspresi. Terkadang, ada kata atau konsep yang sulit diungkapkan dengan bahasa Indonesia baku, sehingga kata-kata asing dianggap lebih tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline