Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Inovasi Pertanian Berkelanjutan: Cara Petani di Bandung dalam Meningkatkan Hasil Panen dengan Kompos Organik

Diperbarui: 21 Juli 2024   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Tananam jagung dan padi di area pertanian di Desa Margaasih, Cicalengka Kab. Bandung, Ahad (21/7/2024). (Dok. Pribadi)

Kembali, hari ini Ahad (21/7/2024) saya melihat area pertanian yang cukup luas di sebuah desa di Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, Jawa Barat.  Terlihat pemandangan luas tanaman jagung yang subur menghijau berukuran tinggi sekitar 80 cm atau sudah memasuki masa 1 bulan lebih.

Di bagian lainnya, masih dalam kawasan yang sama tanaman padi tumbuh subur dengan masa usia tanam sekirar 6 pekan berjalan. Padi yang memiliki spesies hibrid itu memiliki karakter relatif tahan hama dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap cuaca dan situasi geografis lainnya.

Namun, di balik suburnya tanaman jagung dan padi di kawasan pertanian di Kampung Cicadas Desa Margaasih Cicalengka Kabupaten Bandung itu menyimpan rahasia guna meningkatkan hasil panen.

Di samping sangat baiknya sisten irigasi di daerah tersebut, juga ditopang oleh kemampuan para petani jagung dan padi untuk melakukan inovasi pertanian, khususnya bagaimana mereka agar bisa meningkatkan hasil panen dari kegiatan pertaniannya.

Para petani di kawasan ini melakukan beragam terobosan inovasi dalam pertanian yang menggabungkan praktik-praktik tradisional dengan teknologi modern untuk mencapai hasil panen yang lebih baik dan berkelanjutan.

Inti dari inovasi ini adalah penggunaan kompos organik sebagai pengganti atau pelengkap pupuk kimia.

Mengapa Kompos Organik Penting?

Pertama, meningkatkan kesuburan tanah. Kompos kaya akan nutrisi alami yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur. Kompos yang digunakan berasal dari alang-alang dan rumput yang ada di area pertanian. Alang-alang dan rumput tersebut tidak dibuang, melainkan dikumpulkan dan di  jadikan kompos organik.

Kedua, memperbaiki struktur tanah. Kompos membantu memperbaiki struktur tanah, membuatnya lebih gembur dan mampu menahan air lebih baik. Kompos organis yang telah diproses yakni kompos yang sudah melapuk, lalu disebar diarea pesawahan/pertanian.

Ketiga, meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah. Kompos menyediakan makanan bagi mikroorganisme tanah yang bermanfaat, sehingga meningkatkan kesehatan tanah secara keseluruhan.

Keempat, ramah lingkungan. Penggunaan kompos mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat mencemari lingkungan. Dengan adanya penggunaan kompos organik yang terbuat dari daun dan alang-alang, maka akan mengurangi bahkan menihilkan penggunaan pupuk kimia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline