Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

Penulis (Tersertifikasi dewan pers 2022) dan Pendidik dari Bandung 31324

Menebar Cahaya Makkah di Tanah Air, Kontribusi Nyata Haji untuk Bangsa

Diperbarui: 19 Juni 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Menebar cahaya Makkah di tanah air (Freepik)

Ibadah haji bukan hanya perjalanan spiritual yang menyempurnakan keislaman, tetapi juga membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. Para haji yang kembali ke tanah air membawa bekal ilmu, pengalaman, dan semangat baru untuk membangun bangsa.

Para jamaah haji, termasuk dari Indonesia telah melakukan puncak rukun haji dengan wukuf di Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah dan merayakan hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah. Lalu jemaah haji di Makkah dan di tanah air menjalankan ibadah penyembelihan hewan kurban pada 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1445 Hijriah.

Sebagaimana dilansir dari Kemenag Republik Indonesia, bahwa kepulangan jemaah haji Indonesia gelombang 1 dari Jeddah, Makkah ke Indonesia direncanakan pada 16 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau 22 Juni 2025.

Tentu berharap, bahwa jemaah haji Indonesia bisa datang dan tiba di tanah air dengan keadaan sehat, selamat dan menjadi haji yang mabrur/mabrurah. Para haji Indonesia diharapkan akan menebar cahaya Makkah di tanah air Indonesia sebagai langkah nyata kontribusi haji Indonesia untuk kebaikan bangsa.

Kontribusi nyata haji untuk bangsa dapat dilihat dari berbagai aspek, di antaranya:

Pertama, peningkatan moral dan spiritualitas. Haji menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan yang kuat pada diri jamaah, mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berakhlak mulia.

Pengalaman haji menumbuhkan rasa persaudaraan dan kesatuan antar umat Islam, memperkuat toleransi dan kerukunan dalam masyarakat.

Haji menjadi inspirasi untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin dan mendorong perdamaian dan melawan radikalisme.

Kedua, peningkatan kesejahteraan ekonomi. Haji mendorong etos kerja keras dan hemat bagi para jamaah, memotivasi mereka untuk berusaha dan meningkatkan taraf hidup.

Haji membuka peluang usaha baru, seperti penyelenggaraan haji dan umrah, perdagangan produk halal, dan jasa keuangan syariah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline