Idul Adha
Langit cerah berhias awan putih menyambut pagi hari raya Idul Adha 1445 Hijriah, Senin (17/6/2024). Aroma masakan khas Idul Adha yang sedap tercium dari dapur, membangunkanku dari mimpi indah.
Semangat dan rasa bahagia menyelimuti hatiku, karena hari ini adalah hari yang spesial untuk berkumpul bersama keluarga tercinta, istri dan ketiga putra tercinta.
Setelah sarapan pagi, kami bersiap untuk berangkat shalat Idul Adha berjamaah di masjid dekat rumah (Masjid Al Ikhlas). Suasana masjid penuh dengan jamaah yang ingin merayakan hari raya bersama. Khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh pak ustadz (Ustadz Acep Pah, Kemenag Kota Bandung) begitu menyentuh hati, mengingatkan kami tentang makna pengorbanan dan keikhlasan.
Setibanya di rumah, kami disuguhkan dengan hidangan khas Idul Adha yang lezat, ketupat, rendang, dan opor ayam yang dimasak (Subuh hari) dengan penuh cinta oleh istri tercinta. Kami menyantap hidangan tersebut dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.
Setelah makan siang, kami berkumpul di ruang tamu untuk bersilaturahmi dengan keluarga yang datang berkunjung. Kami bercerita, tertawa, dan bermain bersama. Suasana rumah penuh dengan keceriaan dan keakraban.
Di hari raya Idul Adha ini, kami juga saling memberikan maaf kepada keluarga dan kerabat. Kami saling memaafkan kesalahan dan memulai lembaran baru dengan penuh kasih sayang.
Momen kebersamaan bersama keluarga di hari raya Idul Adha ini merupakan momen yang tak terlupakan. Momen ini penuh dengan cinta, tawa, dan kebahagiaan yang akan selalu kuingat dalam hidupku.
Momen kebahagian kami begitu terasa dengan menggelar pemotongan dan pemeliharaan hewan kurban sebagai bentuk syukut kepada Allah SWT atas nikmat yang sangat diberikan Yang Maha Kuasa. Kurban adalah sarana penyucian dan kepedulian yang dapat mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta Allah SWT.