Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Panti Jompo Yes, Panti Jompo No, Jika!

Diperbarui: 1 Juni 2024   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Topik pilihan Kompasiana

Melihat topik pilihan di Kompasiana, "Panti Jompo Bukan Budaya Kita" saya sangatlah, sangat menyayat hati, menangis rasanya. Kenapa tidak, karena saya teringat dan membayangkan betapa sulitnya hati para orang tua yang sudah sepuh, yang sudah lanjut usia, namun diusia senjanya itu malah harus berdiam di tempat asing bukan milik dari keluarganya.

Bahkan sedang ramai diperbincangkan ada salah seorang pejabat di negara kita yang menyebutkan bahwa panti jompo adalah bukan dari budaya kita. Ya, memang menurut hemat saya juga demikian, setuju, karena seseorang yang masuk usia pensiun, seseorang yang masuk usia senja atau seseorang yang sudah lanjut usia, idealnya dirawat dan diperhatikan oleh keluarganya di tempat sendiri, bukannya di tempat yang lain.

Tidak sedikit di negara ini, seseorang bahkan keluarga, ironi lagi anaknya sendiri tega menitipkan orang tunya yang sudah sepuh untuk tinggal dan dirawat di panti jompo. Memang mereka bisa beralasan karena ketidakmampuan ekonimi, tapi itu, menurut hemat saya tidak bisa diterima, karena dengan kondisi apapun keluarga adalah keluarga, anak adalah anak pasti harus mengusahakan sebisa dan semampu mungkin merawat para orang tuanya.

Sebagaimana kita ketahui, panti jompo atau griya lansia, adalah sebuah tempat yang diperuntukan untuk para orang tua yang sudah sepuh, tempat bagi mereka yang sudah tidak berdaya. Panti jompo merupakan wisma dengan fasilitas penunjang yang diperuntukkan bagi orang lanjut usia (lansia).

Fungsi utama panti jompo adalah untuk menampung lansia dalam kondisi sehat dan mandiri yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga, atau yang memiliki keluarga namun dititipkan karena ketidakmampuan keluarga untuk merawat lansia.

Panti Jompo Yes, Jika!
Saya setuju jika panti jompo ini ada, jika orang yang lanjut usianya sudah tidak memiliki keluarga. Memang di sekitar kita banyak yang sudah lanjut usia, tapi mereka tidak mempunyai keluarga. Maka, negara lah melalu kementerian sosial wajib untuk mengurus mereka, sebagaimana amanat undang-undang, yakni merawat warganya yang terlantar.

Jika benar, seorang yang sudah lansia tidak mempunyai keluarga, maka saya bisa mengatakan yes atau iya untuk panti jompo, karena mereka para lansia perlu mendapatkan perawatan dan penanhana. khusus dalam menjalani hidupnya.

Panti Jompo No, Jika!
Namun, jika seseorang sudah lanjut usia terus dititipkan ke panti jompo, padahal keluarganya masih ada, bahkan berkecukupan maka saya katakan No, alias tidak sepakat sekali. Keluarga tidak ada dalil apapun untuk menitipkan para orang tua yang sudah sepuh untuk dititipkan ke panti jompo.

Walaupun ada segelintir orang yang berdalih ketidakmampuan dalam ekonomi ataupun alasan lainnya untuk mengurus dan merawat para orang tuanya, maka menurut hemat saya adalah alasan yang tidak bisa diterima. Bayangkan bagaimana orang tua kita, sedari kecil mengurus kita dengan keterbatasan, tapi orang tua kita tidak mengeluh dan tak berputus asa, terus saja mereka mengurus dan merawat kita.

Kewajiban keluarga, terlebih para anak walaupun dengan segala keterbatasan, tetap saja orang tua kita yang sudah lanjut usia harus dalam perlindungan dan perawatan kita. Para keluarga haruslah tetap mempertahankan para orang tua yang sudah sepuh tidak meninggalkan tempat kita.

Seharusnya budaya kita adalah budaya untuk terus merawat dan memelihara orang tua yang sudah sepuh tidak untuk dititipkan di panti jompo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline