Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Mengenang 21 Tahun Lalu di Nagreg Saat Balik Mudik Naik Bus Legendaris Mios

Diperbarui: 13 April 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Balik Mudik Naik Bus (Foto: Freepik)

Saat ini masa-masanya balik mudik lebaran 2024. Alhamdulillah, mudik dan balik lebaran tahun ini berjalan lancar. Kali ini, mudik dan balik bersama istri dan tiga orang anak bisa mengendarai kendaraan sendiri.

Berbeda 21 tahun yang lalu atau pada lebaran tahun 2003. Saat itu, kami baru saja dikarunia 1 orang anak (putera pertama) yang masih berusia 8 bulan.

Berhubung saat itu belum mempunyai kendaraan sendiri, kami pun mudik dan balik lebaran menggunakan transportasi umum favorite saat itu, yaitu Bus Mios kelas ekonomi jurusan Garut Bandung.

Pada saat mudik dari Bandung tepatnya naik dari Bunderan Cibiru menggunakan bus Mios kelas ekonomi, kalau tidak salah tarif bus nya sekitar Rp 4.000/orang. Jadi saat itu kami ke Garut mengeluarkan ongkos hanya Rp 8.000, tapi 4 ribu rupiah saat itu berbeda dengan 4 ribu saat ini.

Perjalanan mudik pertama kami ke Garut tepatnya ke Tarogong Kaler berjalan lancar. Di bis Mios saat itu kami sangat terhibur dengan para pengamen yang saling bergantian sejak dari Bandung hingga Garut.

Untuk jajanan, di bus Mios sangat mudah didapat karena banyak pedagang asongan yang menawarkan berbagai dagangannya mulai jualan kacang, tahu, telur puyuh, manisan, air mineral dengan harga berkisar 500 rupiah hingga 1000 rupiah.

Perjalanan mudik Bandung Garut berjalan lancar, walaupun sepanjang jalan antrian kendaraan cukup rapat.

Balik mudik di jalur Nagreg Bandung, 2024 (Foto: Dok. Pribadi)

Singkat cerita, kami pun kembali pulang balik ke Bandung. Di alun-alun Tarogong Garut seperti biasa naik bus Mios tujuan Cicaheum Bandung.  Penumpang waktu itu penuh, untung ada penumpang yang berbaik hati memberikan kursinya kepada istri saya yang sedang menggendong anak.

Bus terus melaju pelan, karena mulai dari Tarogong kendaraan sangat antri. Kemacetan makin terasa mulai dari Leles, Kadungora, Labak Jero dan puncaknya di Nagreg. Di jalan Negreg persisnya simpang Nagreg lalu lintas terhenti total, bis yang saya tumpangi juga terhenti hingga 4 jam.

Suasana bus yang panas karena non AC membuat para penumpang bubar keluar mencari angin. Kemacetan disebabkan karena penuh sesaknya kondisi jalanan oleh para pemudik yang balik dari arah Garut, Ciamis dan Tasik, tumplek di area Nagreg.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline