Tradisi Mudik dan balik saat lebaran adalah sesuatu hal yang erat kaitannya dengan berkendara. Mengemudikan kendaraan pribadi baik roda dua atau empat adalah masih jadi pilihan utama bagi para pemudik.
Sebelum melakukan perjalanan, baik mudik atau balik para calon pengendara sebaiknya mengecek dulu kondisi kendaraan, seperti kondisi rem, lampu-lampu, klakson, wifer, kampas kopling dan lain-lain.
Selain itu, menjaga kondisi fisik agar tetap fit dengan beristirahat yang cukup sebelum berkendara. Hindari berkendara saat kondisi badan lemah, letih dan ngantuk untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ilustrasi pemudik menggunakan sepeda motor (Foto: Jujun Junaedi)
Khusus untuk sahabat beriman yang sedang atau hendak mudik dan balik lebaran seyogyanya saat berkendara, khususnya para pengemudi motor atau mobil, jangan melewatkan bersedekah saat berkendara.
Sedekah adalah amalan baik yang pahalanya akan mengalir sampai akhirat, walaupun si pelakunya sudah meninggal dunia. Sedekah diambil dari kata bahasa Arab yaitu sidq (sidik) yang berarti kebenaran.
Menurut peraturan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) No. 2 tahun 2016 menyebutkan sedekah adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.
Dari definisi dan penjelasan di atas jelas bahwa sedekah adalah sesuatu yang dikerjakan seseorang baik berupa harta atau non harta yang bisa mendatangkan kebaikan untuk orang lain.
Ilustrasi pemudik dengan menggunaka mobil (Foto: Jujun Junaedi)
1. Memberikan uang atau makanan ke tukang parkir di sepanjang persimpangan jalan.
Saat berkendara, saat ini kita gampang mendapati para tukang parkir di seputaran persimpangan jalan. Harapan para tukang parkir adalah mencari rezeki dari para pengguna jalan (pengendara).
Sebagai pengendara bisa menyisihkan sebagian rizkinya dengan memberikan sedekah uang atau makanan kepada mereka. Melalui sedekah itu, insya Allah akan membantu mereka dan menjadikan harta sipengendara jadi bersih.