Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Kali Pertama Bukber di Depan Palang Pintu Kereta Api

Diperbarui: 5 April 2024   00:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali Pertama Bukber di Depan Palang Pintu Kereta Api (Foto: Dok. Pribadi)

Sembari menyimak tausiah yang tersiar di salah satu radio dakwah, kendaraan kami pun terpaksa terhenti persis di depan pintu perlintasan kereta api yang ada dekat Stasion Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Kamis, (4/4/2024) sekitar pukul 17.52 kami sekeluarga, saya, istri dan anak hendak mengunjungi keluarga di daerah Cicalengka. Namun saat itu, kendaraan yang dikemudikan anak nomor dua harus berhenti beberapa saat, mungkin sekitar 7 hingga 10 menit.

Memang, di pintu perlintasan kereta api itu terkenal cukup lama saat melakukan buka tutup pintu. Maklum, daerah itu adalah berdekatan dengan stasion Cicalengka yang merupakan stasion terakhir ujung timur Bandung untuk kereta lokal, commuter line Bandung Raya, jurusan Cicalengka Padalarang, dan sebaliknya.

Saat itu pula, hujan pun lumayan cukup lebat.  Di depan pintu perlintasan semua kendaraan berhenti tak bergeming, berhenti tak berani melaju untuk menerobos lintasan. Semua tahu, kalau berani menerobos pintu perlintasan, berarti potensi menemui hal buruk akan bisa menimpanya.

Lalu, berselang beberapa saat di radio yang kami stel melaui radio kendaraan yang kami tunggangi, terdengar senandung kumandang adzan magrib pertanda waktu berbuaka puasa telah tiba.

Kami pun sekeluarga yang sedang berpuasa, lantas membatalkan puasa alias berbuka  puasa dengan cukup seteguk air putih ditambah makanan ringan yang telah dipersiapkan dari rumah.

Berbuka puasa bersama di depan pintu perlintasan kereta api adalah pengalaman pertama salama hidup. Biasanya buka puasa  bersama itu dilakukan di rumah, di kantor, di warung nasi dan lainnya lagi.

Sungguh pengalaman berbuka di depan pintu perlintasan kereta api ini, adalah pengalaman plus pelajaran betapa pentingnya arti sebuah kesabaran untuk menunggu sesuatu yang bisa menyebabkan hal yang buruk.

Memang, banyak hikmah yang mungkin bisa diambil dari kejadian ini, seperti tetaplah untuk bersabar dalam berbagai situasi dan kondisi (sikon), termasuk menunggu waktu cukup lama sampai pintu perlintasan kereta api terbuka kembali.

Ingat dan harus diingat bahwa berbuka puasa bisa dilakukan di mana saja, asal saja harus benar-benar dipastikan tempatnya yang baik, sekalipun dilakukan saat berkendara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline