Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Puisi | Dalam Antrian

Diperbarui: 4 Agustus 2024   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi Dalam Antrian | Dok. Pribadi

Setiap detik terasa seperti jam,
Dalam deretan panjang tak berujung.
Kaki mulai pegal, punggung terasa kram,
Pandangan kosong, hati mulai gundah gulana.

Sabar menipis, emosi mulai memuncak,
Ingin menerobos, ingin segera sampai.
Namun aturan tak bisa dilanggar,
Hati pun terpaksa harus rela menanti.

Dalam antrian panjang, aku merenung,
Hidup ini bagai sebuah antrian panjang.
Kita semua berjuang meraih impian,
Namun tak semua bisa langsung sampai tujuan.

Ada yang lebih dulu, ada yang tertinggal,
Ada yang menyerah, ada yang terus bertahan.
Dalam antrian ini, kita belajar bersabar,
Menghargai waktu, dan menghargai sesama.

Antrian panjang, ibarat jalan hidup,
Penuh liku dan rintangan yang harus dilalui.
Setiap orang punya cerita dan perjuangan,
Namun pada akhirnya, kita semua akan sampai pada tujuan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline