Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Puisi | Merengkuh Angan

Diperbarui: 23 Juli 2024   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi Merengkuh Angan (Dok. Pribadi)

Di batas cakrawala, angan membentang luas,
Menawarkan mimpi indah, penuh pesona dan pujaan.
Ku langkahkan kaki, menapaki jalan penuh rintangan,
Bertekad merengkuh angan, meraih cita-cita idaman.

Langit biru cerah, mentari bersinar terang,
Menemani langkahku, diiringi angin semilir sayang.
Bunga-bunga bermekaran, menebarkan harum semerbak,
Menambah semangatku, untuk terus melangkah tanpa henti.

Gunung menjulang tinggi, bagai raksasa gagah berani,
Menantangku untuk mendaki, mencapai puncak tertinggi.
Hutan lebat terbentang, penuh misteri dan rahasia,
Menawarkan petualangan seru, yang takkan pernah terlupa.

Sungai mengalir jernih, bagaikan pita sutra berkilauan,
Mengajakku untuk berenang, menikmati kesegaran airnya.
Burung-burung berkicau merdu, menyanyikan lagu alam,
Menemaniku dalam perjalanan, mengusir rasa lelah dan hampa.

Di setiap langkahku, kutemukan rintangan dan cobaan,
Namun tak pernah kulemahkan tekad dan keteguhan.
Ku terus melangkah maju, dengan penuh keyakinan,
Bahwa angan yang kuimpikan, pasti akan tergapai di tangan.

Akhirnya, tibalah aku di puncak angan yang diimpikan,
Pemandangan indah terhampar, bagaikan lukisan surgawi.
Rasa lelah dan penat, sirna seketika,
Tergantikan dengan rasa bahagia dan bangga yang luar biasa.

Ku berdiri tegak, di puncak angan yang tercapai,
Merasakan kebahagiaan yang tak terkira, bagaikan mimpi nyata.
Semangatku membara, untuk terus berkarya dan bermimpi,
Meraih angan-angan baru, dan menapaki tangga yang lebih tinggi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline