Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

[Puisi] Perkara dan Ternyata

Diperbarui: 8 Juli 2024   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi Perkara dan Ternyata (Dok. Pribadi)

Dalam benakku, perkara ini kelam,
Penuh keraguan dan awan hitam.
Terpaku dalam prasangka dan cemas,
Jantung berdebar, jiwa resah.

Ternyata, dugaanku keliru,
Kebenaran menyapa, membuka pintu.
Kesalahpahaman sirna ditelan waktu,
Terang benderang menyingkap pilu.

Perkara yang kuanggap rumit,
Ternyata sederhana, mudah diluruskan.
Ternyata, kekhawatiran tak berdasar,
Hanya bayang-bayang yang menyesatkan.

Kini, hatiku lega dan tenteram,
Syukur terpancar, jiwa tersenyum.
Pelajaran berharga kupetik dalam perkara ini,
Bahwa prasangka dan ketakutan tak perlu dirisaukan.

Ternyata, di balik awan kelam,
Terbentang langit biru yang cerah.
Ternyata, di balik keraguan,
Tersembunyi keyakinan yang kuat.

Perkara ini mengajariku,
Untuk selalu berprasangka baik,
Dan selalu mencari kebenaran.
Agar hidupku penuh kedamaian dan kebahagiaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline