Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi 1

Penulis dan Pendidik dari Bandung

[Puisi] di Antara Dua Jalan

Diperbarui: 7 Juli 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi di Antara Dua Jalan (Dok. Pribadi)

Di persimpangan takdir ini aku berdiri,
Di antara dua jalan yang terbentang hampa.
Dua pilihan bagai dua sisi mata uang,
Membawa aku pada dua dunia yang berbeda.

Jalan pertama, terang benderang dan lapang,
Penuh janji manis dan kenikmatan semu.
Di sana kemewahan menyapa bagai pelangi,
Menawarkan kebahagiaan tanpa henti.

Jalan kedua, terjal dan berliku,
Dipenuhi rintangan dan duri yang menyiksa.
Namun di sanalah tersembunyi makna sejati,
Cahaya kebenaran yang menuntun jiwa.

Aku bimbang, melangkah ke arah mana?
Hatiku ragu, mana yang lebih baik?
Keinginan dan logika tarik menarik,
Membuat kepalaku diliputi kebingungan.

Oh, Tuhan, tunjukkanlah jalan yang benar,
Berikanlah aku kekuatan untuk memilih.
Aku ingin melangkah di jalan yang Kau ridhoi,
Menuju kebahagiaan sejati yang abadi.

Aku tahu, jalan terjal membutuhkan pengorbanan,
Namun aku siap untuk menghadapinya.
Dengan tekad yang bulat dan jiwa yang teguh,
Aku akan melangkah di jalan kebenaran-Mu.

Di antara dua jalan ini, aku akan memilih,
Jalan yang membawa aku pada kebahagiaan sejati.
Bersama-Mu, Tuhan, aku akan melangkah maju,
Menuju masa depan yang penuh makna dan arti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline