Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Puisi: Lelaki Berselimut Kabut

Diperbarui: 4 Juli 2024   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi Lelaki Berselimut Kabut (Dok. Pribadi)

Di kaki gunung yang diselimuti kabut,
Berdiri seorang lelaki, gagah dan kuat.
Wajahnya terukir garis pengalaman,
Matanya teduh, memancarkan keteguhan.

Selimut kabut bagai jubahnya,
Menyembunyikan jejak langkahnya.
Dia melangkah maju, tanpa ragu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.

Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.

Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.

Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.agu,
Menuju tujuan yang tak terjamah matanya.

Kabut menyelimuti sekelilingnya,
Menyisakan rasa dingin dan kesunyian.
Namun, lelaki itu tak gentar,
Dia terus melangkah, dengan penuh keyakinan.

Dia tahu, di balik kabut itu,
Terbentang jalan yang indah dan cerah.
Dia akan terus melangkah,
Hingga kabut itu sirna dan sinar mentari menerpa.

Lelaki berselimut kabut itu adalah simbol harapan,
Bagi mereka yang tersesat dalam kegelapan.
Dia menunjukkan bahwa, meskipun jalan hidup terjal dan berliku,
Kita selalu bisa menemukan jalan keluar, jika kita memiliki tekad dan keyakinan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline