Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Gemerlap Malam

Diperbarui: 19 Juni 2024   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi gemerlap malam (Dok. Pribadi)

Langit kelam bagaikan permadani,
Bertabur berlian nan berkilauan abadi.
Rembulan purnama, sang ratu malam,
Menyibarkan sinar, menerangi alam.

Bintang-bintang kecil, berkelap-kelip,
Menemani sang bulan, di langit yang kelam.
Seakan berbisik, dalam bahasa senyap,
Kisah-kisah indah, yang tak terucap.

Angin malam berhembus, sepoi-sepoi,
Membawa aroma bunga, yang semerbak mewangi.
Membuat hati tenang, dan damai,
Menyusup di jiwa, bagaikan mimpi indah.

Suara jangkrik, bersahut-sahutan,
Membuat simfoni malam, yang begitu menawan.
Kunang-kunang berterbangan, bagaikan lampu,
Menari di kegelapan, dengan riang gembira.

Gemerlap malam, begitu mempesona,
Membuat hati terpaku, dan terlena.
Menawarkan ketenangan, dan kedamaian,
Di tengah hiruk pikuk, kehidupan yang fana.

Malam ini, aku ingin hanyut,
Dalam keindahan alam, yang begitu memukau.
Bersama sang bulan, dan bintang-bintang,
Menikmati ketenangan, yang tiada tara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline