Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Menyulam Waktu

Diperbarui: 18 Juni 2024   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi menyulam waktu (Dok. Pribadi)

Di kanvas kehidupan yang luas ini,
Aku menari dengan jarum dan benang waktu.
Menyulam kisah demi kisah, suka dan duka,
Menjalin kenangan indah dalam benang emas.

Detik berdetak bagaikan metronom,
Mengiringi langkahku yang penuh makna.
Setiap tarikan jarum, membawa makna baru,
Menyulam cerita tentang cinta, persahabatan, dan mimpi.

Benang berwarna-warni, bagaikan emosi yang berkecamuk,
Merah menyala melambangkan gairah dan semangat,
Biru tenang melambangkan kedamaian dan ketentraman,
Kuning cerah melambangkan optimisme dan harapan.

Aku terus menyulam, tanpa henti,
Melawan waktu yang tak kenal lelah.
Menyulam mimpi-mimpiku yang tinggi,
Menyulam masa depanku yang gemilang.

Hingga pada suatu hari, kanvas kehidupanku penuh,
Terukir indah dengan kisah-kisah yang tak ternilai.
Dan aku tahu, aku telah berhasil,
Menyulam waktu dengan penuh makna dan cinta.

Garut, 18.6.2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline