Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi YAG

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Duhai Wanita Kuat

Diperbarui: 14 Juni 2024   06:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Puisi wahai wanita kuat (Freepik)

Di pundakmu teguh, beban ditanggung,
Langkahmu mantap, pantang menyerah.
Jiwa bagai baja, tak mudah luluh,
Semangat membara, bagai mentari pagi.

Duhai wanita kuat, kau inspirasi,
Ketangguhanmu bagai simfoni.
Di tengah badai, kau tetap berdiri,
Menebar kasih, menerangi hati.

Kau ibu yang tangguh, pelindung keluarga,
Pelita kasih, yang tak pernah padam.
Kau istri yang setia, pendamping sejati,
Sumber kekuatan, di kala duka melanda.

Kau putri yang berani, pembawa mimpi,
Menorehkan prestasi, tanpa kenal lelah.
Kau sahabat sejati, selalu setia menemani,
Memberi semangat, di kala ragu mendera.

Duhai wanita kuat, kaulah pahlawan,
Pembangun bangsa, penerang masa depan.
Jasamu tak ternilai, bak mutiara berlian,
Menyinari dunia, dengan kehangatan.

Teruslah berkarya, wahai wanita perkasa,
Tetaplah berkibar, benderamu yang mulia.
Inspirasimu abadi, di sepanjang masa,
Duhai wanita kuat, kaulah srikandi Nusantara.

Catatan:
Puisi kupersembahkan untuk Ibuku yang sudah tiasa, terima kasih telah melahirkanku dengan susah payah, tapi Ibuku rela. Kupersembahkan untuk Istriku yang telah melahirkan anak-anaku, engkau wanita kuat, cahaya dan pelita.

Engkau berdua bidadari Surga menemaniku.

Puisi ini, juga kupersembahkan untuk seluruh Ibu yang telah melahirkan anak-anaknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline