Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi 1

Penulis dan Pendidik dari Bandung

Mahasiswa Universitas Al Ghifari Praktik Pemulasaraan Jenazah dalam Pendidikan Keagamaan

Diperbarui: 6 Juni 2024   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Mahasiswa prodi Adm. Negara Univ. Al Ghifari mengikuti praktik pemulasaraan jenazah, di Unfari, Bandung, Kamis (6/6/2024). (Dok. Pribadi)

Mahasiswa Universitas Al Ghifari (Unfari) di Kota Bandung, Jawa Barat, sejak Senin pekan ini, (3/6/2024) hingga Sabtu besok (8/6/2024) mengikuti praktik pemulasaraan jenazah sebagai bagian dari pendidikan keagamaan mereka.

Rektor Universitas Al Ghifari, Prof. Dr. H. Didin Muhafidin, M.Si, pada Kamis (6/6/2024) saat dihubungi mengatakan praktik ini bertujuan untuk memberikan para mahasiswa pemahaman dan pengalaman langsung tentang tata cara memandikan, mengafani, dan menshalatkan jenazah sesuai dengan ajaran Islam.

Praktik ini dipimpin oleh dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari semua Fakultas, antara lain Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, FMIPA, FISIP dan FMIPA.

Prof Didin mengungkapkan para mahasiswa terlihat antusias dan serius mengikuti praktik ini. Mereka diajarkan cara memandikan jenazah dengan benar, mulai dari membersihkan seluruh tubuh hingga membungkusnya dengan kain kafan.

Selain itu, para mahasiswa juga diajarkan tata cara menshalatkan jenazah, termasuk membaca doa-doa yang dianjurkan. Praktik ini memberikan para mahasiswa kesempatan untuk belajar dan memahami tentang kematian dengan cara yang lebih praktis dan mendalam.

Rektor menjelaskan praktik pemulasaraan jenazah ini merupakan salah satu bentuk pendidikan karakter yang dilakukan oleh Universitas Al Ghifari selaras dengan program Yayasan Al Ghifari melalui Al Ghifari Masagi (pengkuh agamana yaitu kuat dan baik dalam pemahaman dan pelaksanaan ajaran Islam).

"Melalui praktik ini, para mahasiswa diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT," ujar Prof. Didin Muhafidin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline