Lihat ke Halaman Asli

Matematika Berbasis Proyek, Alternatif Pembelajaran di Masa Pandemi

Diperbarui: 31 Juli 2021   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Satu tahun lebih sudah pandemi Covid-19 menyerang dunia terutama Indonesia. Banyak hal yang sudah dilakukan pemerintah dalam menekan angka penyebaran kasus Covid-19. Salah satunya adalah tidak melakukan pembelajaran secara luring disemua jenjang pendidikan.

Pembelajaran tanpa tatap muka hari mulai terbantu dengan adanya berbagai platform digital dalam memudahkan interaksi guru dengan anak didik, dosen dengan mahasiswa. Pembelajaran ini sering kali disebut sebagai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dulunya asing ditelinga Sekarang sangat familiar ditengah pandemi Covid-19.  

Belajar dari rumah menuntut orang tua untuk memantau kegiatan belajar anak di rumah, menuntut guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran serta menuntut peserta didik untuk lebih semangat dalam memperoleh ilmu. Tidak hanya sekedar memanfaatkan platform digital saja, namun proses pembelajaran harus dikemas agar memudahkan peserta didik dalam belajar.

Kondisi ini juga mengajak guru diberbagai bidang termasuk guru matematika agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran matematika, yang terkadang banyak peserta didik menganggap rumit untuk dimengerti.

Disini peran guru dalam memilih konsep pembelajaran menjadi penting agar tidak terkesan hanya memberikan penugasan saja atau hanya sekedar hafal-menghafal saja. Tentunya cara-cara ini harus dikurangi dalam proses pembelajaran.

Tawaran Kreatif dalam Pemanfaatan Teknologi 

Penggunaan platform digital yang biasa digunakan menjadi cara awal untuk berkomunikasi dengan peserta didik. Namun tidak selesai hanya menggunakan jasa flatform tersebut namun lebih dari itu, terobosan yang perlu dan menyampaikan materi menjadi hal yang perlu diukur seberapa besar pengaruh konsep pembelajaran yang akan dilakukan.

Sebagai contoh guru dijenjang paling dasar tidak hanya sekedar menyapa lewat zoom atau aplikasi lain, namun perlu kreatifitas lain yang dikemas sebagai bentuk pembelajaran. Semisal guru bisa membuat video animasi berbasis kegiatan sehari-hari. Contoh dalam berhitung guru bisa menggunakan kebiasaan setiap orang dalam mengukur panjangnya sebuah mainan anak-anak seperti layang-layang atau menghitung jumlah biji pada permainan dakon.

Selain peserta didik menikmati video animasi yang dibuat maka guru secara tidak langsung menyampaikan materi matematika berbasi proyek bagi peserta didik, sehingga guru memberikan penugasan dalam bentuk proyek kepada peserta didik.

Selain itu guru juga bisa memanfaatkan berbagai macam fasilitas flatform digital semacam youtube untuk mempermudah peserta didik mengulang materi yang sudah disampaikan oleh guru. Hal ini juga merangsang peserta didik memanfaatkan sumber belajar lain yang mudah dipelajari setiap saat dan dimanapun.

Belajar Matematika Berbasis Proyek

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline