Lihat ke Halaman Asli

Jujun

Pedagang

Ini Penyebab Tingginya Perceraian di Jakarta

Diperbarui: 3 September 2024   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktor Penyebab Perceraian di Jakarta | jakarta.bps.go.id

Angka perceraian di Jakarta menunjukkan grafik yang mencerminkan dinamika sosial di ibu kota. Berdasarkan data terbaru BPS-Statistics, Provinsi DKI Jakarta mencatat sekitar 14.381 kasus perceraian pada tahun 2023, menempatkannya di urutan kelima secara nasional. Angka ini sebenarnya menunjukkan penurunan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan tahunan rata-rata mengalami penurunan sebesar -5,27%.

Meskipun ada penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya, namun kasus perceraian tetaplah patut diwaspadai karena dampak yang dihasilkan juga cukup berimbas pada kehidupan.

Tertinggi, Fakor Perceraian Karena Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus

Salah satu faktor yang signifikan dalam kasus perceraian di Jakarta adalah ketidakcocokan antara pasangan, hal ini sering kali dipicu oleh masalah komunikasi yang buruk, perbedaan pandangan hidup, dan ketidakmampuan keduanya dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dalam rumah tangga. Faktor masalah ekonomi juga sering menjadi penyebab utama perceraian yang cukup tinggi, di mana tekanan finansial bisa menjadi sangat besar. Ketika biaya hidup yang tinggi tidak dapat diimbangi dengan pendapatan yang memadai, ketegangan dalam rumah tangga bisa meningkat, yang akhirnya mengarah pada sebuah perceraian.

Selain itu, faktor-faktor lain seperti perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga juga memainkan peran penting dalam banyaknya perceraian di Jakarta. Untuk menghadapi situasi ini, banyak pasangan yang mencari bantuan dari kantor pengacara Jakarta yang memiliki spesialisasi dalam menangani kasus perceraian. Pengacara di Jakarta sering kali menjadi rujukan utama bagi pasangan yang ingin mengakhiri pernikahan mereka secara legal, terutama karena proses hukum yang rumit dan membutuhkan pemahaman mendalam tentang hukum keluarga.

Dampak Perceraian?

Salah satu dampak terbesar dari perceraian adalah pada anak-anak yang terlibat. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dari keluarga yang bercerai sering kali menghadapi tantangan emosional dan psikologis yang signifikan. Mereka mungkin merasa terisolasi, mengalami penurunan prestasi akademis, dan dalam beberapa kasus, dapat mengembangkan masalah perilaku. 

Perceraian juga memiliki dampak yang signifikan pada lini ekonomi, tidak hanya pada pasangan yang bercerai tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Di Jakarta, di mana banyak pasangan hidup dengan pendapatan yang pas-pasan, perceraian dapat memperburuk situasi ekonomi mereka.

Selain itu, perceraian sering kali memaksa salah satu pasangan, biasanya perempuan, untuk menjadi kepala keluarga tunggal. Hal ini dapat menyebabkan penurunan standar hidup, terutama jika mantan pasangan tidak memberikan dukungan finansial yang memadai. Pada skala yang lebih besar, meningkatnya jumlah keluarga tunggal juga dapat mempengaruhi stabilitas sosial, karena anak-anak dari keluarga tersebut mungkin lebih rentan terhadap kemiskinan dan kurangnya akses ke pendidikan yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline