Patbangku bukanlah sebuah istilah, ini hanya permainan kata. Patbangku selalu menusuk diri setiap orang, ntah itu jelata ataupun pimpinan di bangsa ini. Patbangku bukan berarti Empat Abang Kupunya. Juga berarti bukan Tepat Abang Kusayang atau yang lainnya. Pokonya ini adalah sebuah teka teki kata. Kenapa bisa terdapat pada diri hampir setiap orang, bahkan ahli pengetahuan sekalipun? Aku sendiri juga baru mengira-ira, benar tidaknya itu terserah yang menafsir.
Patbangku bisa juga dijadikan pahlawan kebebasan, tentu saja kebebasan individu, bukan kebebasan universal. Atau mungkin jika dikembangkan akan mengarah kesana. Mungkin, katanya sih dunia penuh kemungkinan. Ga punya uang jadi punya uang karena pinjam. Ga punya mobil jadi punya mobil karena kredit. Ga ada makanan bisa ngebon di kantin atau warung makan langganan. Paling menyebalkan kalau ga bisa beli air, apakah kita di suruh minum air sumur? Menurut saya pribadi sih, sah-sah saja. Untuk badan saya ga manja, jadi ga minta minum yang bagus-bagus, istimewa, kelas atas dan lain sebagainya. Toh air putih paling bagus bagi tubuh, karena kandungan oksigennya yang banyak.
Jadi Patbangku itu apa? Oh rupanya masih menunggu ya. Ok deh, Patbangku itu juga sebuah singkatan, permainan kata. Pokoknya, cari deh, dan otak atik sendiri.
Lho kok masih bengong, di suruh otak-atik. Kita ini negara demokratis, bebas, lebih beragam lebih bagus, pokoknya yang menjadi pemersatu adalah Patbangku itu terdapat di hampir setiap individi. Diri aku, kamu, kalian, mereka, pemimpin, pemimpi dan lain sebagainya. Cepetan keburu Subuh, keburu berangkat kerja, keburu ngejar bus, keburu kerja, keburu sibuk, keburu sholat luhur dan lain sebagainya. Ok saya bermurah hati, Patbangku ini konon bisa menjadi super power, bisa menumbuhkan inspirasi, karena sedikit banyak tercipta puisi atau narasi, argumentasi, artikel dan lain sebagainya yang lahir dari rahim kata PATBANGKU.
Eh eh eh eh,,,masih pada duduk di situ,,,sana kencing-kencing dulu,,,sarapan, makan siang, makan malam atau apalah,,,sayangi raga yang dipunya, sebelum menyayangi raga lawan jenis. Kebanyakan menyayangi raga lawan jenis dulu baru menuntut kebutuhan raganya ya. Penyesalan deh akhirnya. Adhuh, tadi saya tinggal kebelakang sebentar, apa yang saya tulis ya.
HEM
Oh iya, PATBANGKU ... wadhuh-wadhuh, ini masih pada nunggu ya atau sudah jenuh dengan lagu yang sumbang ini. Tapi ingat ini penting lho buat hidup, soalnya Patbangku itu berhubungan erat dengan spiritualitas atau filsafat, atau apalah istilahnya. Intinya sama mencari Tuhan. Termasuk tulisan ini juga mengandung Patbangku juga. Lebih hebohnya Patbangku juga bisa menjadikan orang ahli berpolitik.
OK, sambil merokok dan minum kopi,,,saya tunggu deh jawaban teman-teman ...
O
0)
0)