Proses pembelajaran tidak lepas proses kolaborasi siswa di kelas.
Kolaborasi ini tentunya harus dikombinasikan menjadi beberapa tipe atau jenis tipe belajar.
Salah satu tipe atau model belajar yang mampu memberikan suasana positif dan motivatif adalah sistem kemitraan dalam belajar.
Kemitraan yang dibentuk dalam memaksimalkan kualitas pembelajaran individu adalah dengan kemitraan berpasangan.
Mengapa demikian?
Kemitraan berpasangan ini akan memberikan suatu proses dalam suasana keakraban sehingga satu sama lain tidak bisa mengenyampingkan pasangannya masing-masing.
Dan sistem berpasangan ini pula memberikan perasaan sulit untuk menyembunyikan diri atau tidak aktif dalam belajar berpasangan.
Dengan keterkaitan tersebut maka proses kemitraan berpasangan nyaris membentuk suatu kelompok kerja sama yang aktif.
Kemitraan dalam belajar ini bisa bersifat jangka panjang atau pun jangka pendek.
Beberapa tugas yang bisa dikerjakan dalam proses kemitraan belajar yaitu :
1. Mendiskusikan satu bahan materi.
2. Merangkum/meringkas materi.
3. Menyusun pertanyaan bersama.
4. Saling mewawancarai satu sama lain terhadap suatu tayangan atau pengajaran tertentu.
5. Mengkritik bahan/karya satu sama lain.
6. Saling menanyakan terhadap bahan bacaan yang dibaca.
7. Menganalisis soal, latihan ataupun eksperimen secara bersama.
8. Melakukan tes satu sama lain terhadap materi yang dipelajari.
9. Menyesuaikan catatan satu sama lain.
Beberapa hal yang tersebut di atas merupakan suatu model kerjasama dalam proses belajar kemitraan.
Hal tersebut sangat membantu individu untuk melakukan kerja sama dalam ruang lingkup kecil.
Selanjutnya akan mampu terbiasa dengan kerja sama dalam lingkup besar.
(Sumber : Melvin L. Silbermen, Universitas Temple, AS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H