Sebagaimana angin
Datangnya ditunggu tuk menyejukkan hari
Sebagaimana matahari
Datangnya ditunggu
Tuk menyinaru bumi
Sebagaimana bulan
Datangnya ditunggu
Tuk memperindah malam
Sebagaimana aku merindukanmu
Hadirmu kutunggu dalan setiap lintas tanganku.
Suasana hati yang sendu ini
Kan berbunga ketika membayangkan dirimu tersenyum padaku walaupun dalam mimpi yang memperindah tidurku.
Dalam hembusan angin pun kumerasa seakan kau mendekati telingaku dan berbisik untukku bersabar
Untuk masa yang indah yang akan datang.
Di bawah sinar bulan yang menyejukkan dan mendamaikan hati pun
Dirimu sekalian hadir walau hanya bayangan
Dan katamu
Ada waktu dimana penantian itu tinggal satu jengkal tuk dilalui.
Kuat dan brrjalsnlah dengan tersenyum
Tanda syukur bahwa Tuhan tak kan pernah mengecawakan hamba-Nya.
Percayalah dan yakinlah akan hal itu
Hingga hatimu jiwamu dikelelingi dengan ketentraman dan kedamaian.
Dalam setiap detik yang kulewati
Dalam setiap teguk air yang ku minum
Dan dalam setiap hembusan angin yang ku hirup.
Semua terasa menyejukkan.
Kata-katamu ku pegang dalam langkah-langkah ini.
Cirebon, April 2024
(Rindu Berhaji)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H