Kehadiran guru di kelas adalah awal dari penciptaan suasana baru kelas.
Bagaiamana pun kondisi guru ketika masuk kelas akan mempengaruhi suasana kelas, bukan saja kondisi kelas tetapi juga kondisi psikologis siswanya.
Kehadiran seoran guru tentu saja memiliki tujuan yakni penyampaian ilmu dan mendidik siswa-siswinya sesuai apa yang diaharapkan dalam rancangan pembelajaran.
Pencapaian yang diharapan dalam rancangan pembelajaran inilah yang menjadi tolok ukur dalam proses pembelajaran. Jangan sampai ketika seorang guru hadir dalam kelas lepas tolok ukur yang telah menjadi fundamental proses pembelajaran.
Jikalau hal itu terjadi maka kehadiran seorang guru di kelas akan menjadi peristiwa yang hanya sebuah kisah yang terlewat begitu saja tanpa kesan berarti.
Sebagaimana yang sudah terdefinisi arti guru..yakni seseorang yang kehadirannya menjadi suatu figur yang akan menjadi penilaian siswa-siswinya, maka seorang guru harus mempersiapkan performanya ketika akan masuk kelas, buka hanya penampilannya tetapi kualitas keprofesionalitasannya juga harus terhadirkan dalam kelas.
Kegiatan dalam kelas mencakup berbagai aspek pendidikan, diantaranya aspek ilmiah (cara berpikir), aspek etika (cara berperilaku, sampai ke aspek religius ( beragama).
Ketiga aspek tersebut tidak akan dihadirkan dengan absurd tetapi terimplikasi dengan realitas dunia kecil yakni kelas.
Di sinilah letak kepentingan adanya dunia kecil yakni kelas.
Bagaimana menciptakan kelas yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai?
Tentu saja dengan adanya persamaan keinginan, rasa dan tujuan, maka terbentuk chemistry nya.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar chemistry terbentuk oleh pelaku proses pembelajaran,
Yakni :
1. Adanya narasi pembuka atau komunikasi pembukaan.
2. Berdiskusi antara guru dan siswa dalam mencapai kata sepakat.
3. Memberikan hak yang sama antara siswa dan guru dalam mengutarakan pendapat.
4. Menyimpulkan bersama hasil kesepakatan.
5. Lakukan kesepakatan dengan hati terbuka.
Dengan tetbentuknya chemistry antara guru dan siswa maka pembelajaran yang diinginkan akan tercapai.
Misal akan dimanakah pembelajaran di laksanakan apakah di dalam ruangan atau di luar ruangan, dengan model pembelajaran yang seperti apa, apakah berkelompok atau individu dan lain-lainnya seputar pendukung proses pembelajaran.