Lihat ke Halaman Asli

juju juriyah

Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Ketika Rasa Sudah Mati, Akal pun Terasa Tumpul

Diperbarui: 23 Januari 2024   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: pixabay.com

Satu titik yang ada dalam diri kita
Kadang kita abaikan begitu saja.
Padahal titik itu teramat penting.
Titik itu yang akan memberi warna hidupmu.

Titik itu adalah sang pemilik rasa.
Rasa yang begitu sibuk datang dan pergi
Rasa yang meriah penuh warna
Rasa yang meramaikan hidup kita
Dan rasa yang hadir sesukanya.

Pemilik rasa ini
Terus sibuk menikmati waktu yang tiada kompromi
Pemilik rasa ini terus berdendang menikmati waktu yang tiada berhenti

Namun ada pada suatu ketika tiba-tiba  pemilik rasa ini tak merasakan apa-apa
Entah mengapa...
Apa karena hawa  nafsunya
Entah karena kurang ilmunya
Atau
Karena amarahnya.

Sehingga ketika rasa itu mati
Maka yang hidup adalah ambisinya, hawa nafsunya dan amarahnya.
Dan
Ketika semua itu menguasai pemilik rasa
Maka akal pun akan tumpul digerogoti hawa nafsunya.

Maka tetaplah istiqomah kepada sang Penggenggam   pemilik rasa, sehingga pemilik rasa ini tak pernah mati dan tak terkalahkan oleh hawa nafsunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline