Sungguh naif, karena dengan diamku.
Sangakamu aku kalah.
Sungguh teledor.
Karena dengan senyumanku
Sangkamu, aku tak peka.
Mungkin aku ingin mengatakan bahwa kamu kurang cerdik.
Karena,
Bahasa verbalmu yang terus bergerak cepat seperti kereta api.
Dan, bunyinya tetap sama,
Semakin lama semakin membosankan,