Lihat ke Halaman Asli

juju juriyah

Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Idul Fitri Berlimpah Kebahagiaan

Diperbarui: 25 April 2023   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Suara takbir lebaran bergema ke seluruh penjuru duna. Tanda hari raya idul fitri telah tiba, hari kemenangan umat islam yang telah selesai melaksankan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan. 

Di hari yang fitri ini, kami sekelurga bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat idul fitri, seperti tahun-tahun yang lalu kami mengambil waktu pagi-pagi sekitat pukul lima  lebih lima belas, agar kami dapat posisi di depan.

"Hayu cepat berangkat lebih cepat lebih baik" Ajak ayah pada kami untuk cepat berangkat pagi-pagi ke masjid.

Yah katanya shaf depan lebih bagus nilainya dibanding shaf-shaf di belaknganya, tapi tetap saja intinya nilai sholatlah yang diutamakan. Bagaimana kekhusuan kita melaksnakan sholat. Kami pun sampai di masjid dan memang shaf pertama masih kosong. 

"Alkhamsulillah, ibu shaf pertama masih kosong nih, kita disini saja yaa...enaknya berangkat pagi-pagi bisa milih tempat." kata anakku yang bungsu.

"Kakak sama ayah hayo ke sana" lanjutnya dengan gembira.

Saya dengan anakku yang bungsu saya masuk ke wilayah muslimah yang sudah disediakan oleh panitia masjid dan ayahnya dengan anak pertama laki-laki saya masuk ke wilayah bapak-bapak. 

Tiba waktunya pelaksanaan sholat idul fitri sekitar pukul 06. 15. Kami pun sholat dengan diawali suara imam memimpin sholat. Selesailah sholat idul fitri, ceramahpun dimulai.
Isi ceramahnya antara lain bahwa ibadah kita selama satu bulan penuh berkah dan hikmahnya bukan hanya untuk yang menjalankannya tetapi untuk alam dan orang-orang lain. Contohnya ketika lebaran semua orang berlimpah rizki, mengikuti keramaian dan kemeriahaan idul fitri. THR berhamburan untuk setiap orang. Alhhamdulillah. Dan di intinya moment saling maafkan mengarahkan kita muslim untuk bersih kembali tanpa sesak dendam dan amarah, saling memahami kelurangannya masing-masin, karena manusia itu tidak lepas dari kesalahan. Ceramah yang begitu bermakna.

dokpri


Pulang shalat idul fitri kami bersungkeman. Kami sebagai orang tua menyadari betapa banyak kekurangan-kekurangan kami selama mengurus, membimbing dan mendidik anak-anak kami. Dan anak-anak pun menyadari betapa selama ini kadang ada kesalahpahaman-kesalapahaman yang perlu di selaraskan kembali. Oleh karena itu di moment istimewa ini pun kami saling bermaaf-maafan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline