Lihat ke Halaman Asli

juju juriyah

Penulis sastra dan nonsastra, guru man 3 Cirebon peraih juara menulis tingkat internasional maupun nasional.

Tak 'kan Berhenti

Diperbarui: 13 April 2023   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Perjalanan ini sampai menembus angin hingga badai.
Melewati arus gelombang badai dan menerjang bara apa yang menyala.

Perjalanan ini mlintasi gunung dan awan yang gelap.
Menyeberangi lautan dan menerjang ombak.

Perjalanan ini menempuh terjalnya jalan.
Menyelam kelam dalam cekam yang lebam.
Waktu terus kulewati walau tabir-tabir halang beterbangan di hadapanku.

Namun tetap aku kan terus berjalan sampai dunia harapanku kutemukan.
Aku berjalan tegap walau bayangan-bayangan ketakutan mulai menghampiriku.
Rasa takut ku tak bisa menggenggammu harap.

Ku buang jauh-jauh rasa yang menghimpit ini.
Karena aku masih harus ke sana ...yah ke sana.

Sampai  aku di tempat ini
Sebuah tempat harapan, pikirku.
Aku buka pintunya dan ku buka jendela-jende tapi mengapa tetap gelap.


Tempat ini membisu.
Tanpa menemani aku yang penuh akan harap
Namun tetap aku kan terus berjalan sampai dunia harapanku ku temukan.

Walau adanya jauh di sana di ujung senja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline