Lihat ke Halaman Asli

Launching Produk Unggulan untuk Desa, Mahasiswa KKN di Desa Karya Bersama Dapat Apresiasi dari 3 Dinas Kabupaten Pulang Pisau

Diperbarui: 17 Agustus 2022   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Mahasiswa KKN, Dinas Pemberdayaan Masyaraat Desa (DPMD), Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop), Dinas Perikanan dan Perangkat Desa  (dokpri)

Pulang Pisau - Kegiatan KKN Kebangsaan tahun 2022 sebentar lagi akan berakhir. Pemulangan mahasiswa dari masing-masing desa dijadwalkan pada tanggal 18 Agustus. Hampir satu bulan sudah Provinsi Kalimantan Tengah khususnya Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau kedatangan berbagai mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Semangat pengabdian kepada masyarakat di Desa penempatan KKN terus bergelora. Tak terkecuali Mahasiswa KKN di Desa Karya Bersama. Tiga hari jelang kepulangan,  mereka lakukan kegiatan Launching Produk.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu program unggulan yang mereka tawarkan saat pertama kali datang ke desa. Adapun produk yang di Launching pada Senin, 15 Agustus lalu adalah Arang briket dari batok kelapa dan sekam padi, juga serundeng abon ikan haruan.

Foto Serundeng Abon Ikan  (dokpri)

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dinas Pemberdayaan Masyaraat Desa (DPMD), Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) serta Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dihalaman depan kantor desa.

Selain launching produk acara juga dilanjutkan dengan sosialisasi dari tiga narasumber dari masing-masing dinas yang diundang. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan dukungan dan edukasi terhadap masyarakat, agar produk yang telah dibuat bisa dipasarkan dan menjadi produk unggulan dari desa.

Kepala Desa Karya Bersama, Basirah ungkapkan rasa terimakasih kepada adik-adik mahasiswa KKN Kebangsaan. Tuturnya, sejak kedatangan adik-adik KKN ada begitu banyak terobosan dan ide-ide luar biasa yang di berikan, terutama dalam hal pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA).

Ia juga menyampaikan bahwa produk yang di launching pada hari ini belum pernah dibuat dan diketahui warga sebelumnya. Batok kelapa dan sekam padi yang acap kali dibuang ternyata dapat diolah menjadi arang briket.

" Selama ini buah kelapa dan sekam padi kami buang cuma-cuma. Ternyata memliki nilai jual yang sangat tinggi, jika diolah dengan benar " jelasnya.

Begitu pula dengan ikan, Basirah katakan masyarakat menangkap ikan hanya untuk konsumsi pribadi atau dibuat menjadi ikan asin. Padahal ikan juga menjadi SDA yang melimpah karena letak desa yang berada ditepian Sungai Kahayan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline