Kuala Kapuas - Mahasiswa KKN Kebangsaan Desa Anjir Mambulau Barat melakukan demonstrasi pembuatan briket bersama PPL dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Anjir Mambulau Barat.
Adanya ide pembuatan briket ini didasari oleh banyaknya limbah pertanian sekam padi yang menggunung dan kurang dimanfaatkan di Desa Anjir Mambulau Barat (Rabu, 03/08/2022)
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja Kelompok KKN Kebangsaan Desa Anjir Mambulau Barat. Adapun mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok KKN Kebangsaan ini diketuai oleh Juhriyansah (Universitas Palangkaraya), dan anggotanya Ayudhita Puspa Rini (UIN Raden Intan Lampung), Prastya Aji Santoso (Universitas Palangkaraya), Aldi Syah Putra (Universitas Samudera Aceh), Anjeli Ramadhani Safitri (Universitas Sriwijaya Palembang), Kristina Shinta (Universitas Palangkaraya), Wahyu Wibowo (Universitas Fajar Makassar), Natalia Ningsih (Universitas Terbuka Palangkaraya), Yohana Meitisa Nababan (Universitas Palangkaraya), dengan Dosen Pembimbing Suprayitno, S.AN., MAP.
Perwakilan kelompok, Prastya Aji Santoso, selaku koordinator pembuatan briket ini menyampaikan bahwa Desa Anjir Mambulau Barat sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani padi.
Prastya lanjut menjelaskan bahwa sebagian besar sawah yang ditanami padi telah dikelola dengan baik dengan siklus produksi yang sudah cukup baik, tetapi tidak pada limbah pertanian sekam padinya yang menggunung.
Menimbang hal tersebut, kelompok KKN Kebangsaan Desa Anjir Mambulau Barat sepakat berinisiatif mengolah limbah pertanian sekam padi agar dapat diolah kembali lewat inovasi pembuatan briket.
Briket biasanya digunakan oleh industri skala besar, home industry, rumah makan, hingga rumah tangga sebagai bahan bakar alternatif yang bersifat padat.
Apabila dibandingkan dengan minyak tanah sebagai bahan bakar, tentu penggunaan briket jauh lebih unggul karena lebih hemat dan juga ekonomis. Tidak hanya itu saja, briket juga aman dan ramah terhadap lingkungan.
Kini briket bisa digunakan sebagai energi alternatif karena memanfaatkan limbah sumber daya alam dalam proses pembuatannya sehingga sangat ramah lingkungan.
Kemudian briket juga bisa mengurangi sampah karena bahan baku utamanya yang terbuat dari biomassa, seperti kayu, tempurung kelapa, jerami, limbah pertanian, gambut, hingga serbuk gergaji.