Media massa adalah kekuatan yang tak terbantah dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap dunia sekitarnya. Salah satu aspek menarik dalam ranah ini adalah konsep "framing" atau pengaturan narasi. Framing adalah cara media massa mengemas berita atau informasi untuk memengaruhi cara kita memandang suatu isu.
Salah satu buku yang menggali konsep framing dalam konteks pesantren adalah "Media Framing Pondok Pesantren" yang ditulis oleh Dr.Kun Wazis. Buku ini berdasarkan hasil penelitian yang melakukan analisis framing berita mengenai pondok pesantren di Koran Jawa Pos Radar Jember pada akhir tahun 2013. Meskipun berlalu beberapa tahun, isu yang diperdebatkan dalam buku ini tetap relevan dan penting.
Pesantren, sebagai lembaga pendidikan dan budaya dengan peran strategis di masyarakat, sering menjadi subjek berita. Namun, tidak semua aspek atau "kiprah" pesantren menarik bagi media massa. Media massa memiliki kekuatan dalam memilih dan mengemas berita sehingga mereka dapat mempengaruhi pandangan masyarakat tentang pesantren. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana media massa memengaruhi pandangan masyarakat tentang realitas sosial.
Di era saat ini, media memiliki peran yang semakin besar dalam penyebaran informasi, peran media massa dalam pembentukan opini masyarakat lebih penting daripada sebelumnya. Media massa bukan hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga sebagai pengatur narasi dan penentu apa yang dianggap "menarik" oleh masyarakat. Oleh karena itu, analisis framing yang dibahas dalam buku ini semakin relevan.
Salah satu pesan penting yang dapat diambil dari buku ini adalah perlunya kerja sama antara media massa dan pesantren sebagai dua agen perubahan penting dalam masyarakat. Keduanya memiliki potensi untuk membentuk perubahan dalam budaya dan pemikiran masyarakat. Mereka seharusnya bekerja bersama untuk menciptakan perubahan positif dan bersinergi untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Dalam dunia informasi yang terus berkembang, pemahaman tentang bagaimana media massa memengaruhi pandangan masyarakat sangat penting. "Media Framing Pondok Pesantren" adalah sebuah karya yang membantu kita memahami peran media massa dan pesantren dalam membentuk pandangan masyarakat. Analisis framing adalah alat yang kuat untuk memahami bagaimana media massa memengaruhi cara kita memahami dunia, dan buku ini mengingatkan kita akan pentingnya kerja sama antara keduanya dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Memasuki era di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui media sosial dan internet, pemahaman tentang cara media massa mempengaruhi pandangan masyarakat menjadi semakin vital. Konsep framing dalam buku "Media Framing Pondok Pesantren" mengingatkan kita bahwa media massa memiliki kekuatan besar dalam membentuk realitas sosial. Bagaimana berita dan informasi disajikan kepada kita bisa memengaruhi pandangan kita terhadap berbagai isu dan entitas, termasuk pesantren.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah bagaimana media massa dan pesantren dapat bekerja bersama untuk menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat. Keduanya memiliki peran strategis dalam membentuk budaya, pemikiran, dan tindakan masyarakat. Dalam era di mana perubahan sosial sangat dibutuhkan, sinergi antara media massa dan pesantren dapat menjadi kunci untuk mempromosikan perubahan yang lebih baik dalam masyarakat.
Penting juga untuk diingat bahwa media massa bukan hanya alat untuk memberikan informasi, tetapi juga alat yang memengaruhi opini dan pandangan masyarakat. Oleh karena itu, media massa memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang akurat dan seimbang. Di sisi lain, pesantren sebagai pusat pendidikan dan budaya juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat.
Dalam kesimpulannya, buku "Media Framing Pondok Pesantren" karya Dr. Kun Wazis adalah kontribusi berharga dalam memahami peran media massa dan pesantren dalam membentuk pandangan masyarakat. Analisis framing memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana media massa memengaruhi persepsi kita terhadap pesantren dan realitas sosial lainnya. Melalui kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik antara kedua agen ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berubah dengan lebih positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H