Lihat ke Halaman Asli

FPI dan Ancaman terhadap Demokrasi

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Front Pembela Islam atau yang sering disebut dengan FPI saat ini bukan lagi sekedar organisasi masyarakat yang sering mengusik keberagaman kita saat ini, tapi lebih mengkwatirkan lagi akan menjadi ancaman berdemokrasi kita ke depan. Hal tersebut dapat kita lihat dari beberapa aksi yang dilakukannya dengan berujung pada tindakan kekerasan.

Kasus yang masih ramai dibicarakan di media saat ini adalah pembubaran diskusi buku Irshad Manji "Allah, Liberty, and Love" dengan menghadirkan penulisnya di komunitas salihara beberapa waktu lalu adalah bukti bahwa FPI saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat tak terkecuali bagi kelompok penggiat pada isu-isu pluralisme, dan pejuang demokrasi

Melihat kasus tersebut dengan takaran akal sehat kita tentu tidak bisa dibenarkan dan akan berdampak pada penghancuran terhadap nilai-nilai kebebasan yaitu kebebasan berpikir dan mengembangkan pemikiran. Tindakan seperti ini menurut saya bisa menjadi ancaman serius bagi proses demokratisasi di Indonesia yang disebabkan liarnya aksi-aksi kekerasan atas nama agama.

Lebih lanjut, aksi kekerasan yang sering dipertontonkan oleh ormas FPI ini bukan lagi ditujukan kepada kelompok minoritas seperti ahmadiyah, dan atau kelompok yang dianggap sesat oleh mereka, tapi intimidasi terhadap kelompok pembela HAM terutama yang konsen pada masalah kebebasan berpikir dan beragama sudah sangat mengkwatirkan.

Lantas bagaimana sikap kita dalam menyikapi kehadiran FPI di Indonesia dan seberapa besar potensi ancaman penghancuran terhadap demokrasi kita? Silakan memberikan komentar anda untuk kita diskusikan.

akun twitter: @ahmadjufrie




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline