Perpustakaan dilekatkan fungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasaan dan keberdayaan bangsa oleh Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (UU Perpustakaan). Masing-masing daerah memiliki perpustakaannya sendiri, sebagaimana dituliskan di Pasal 10a UU Perpustakaan bahwa pemerintah daerah berwenang menetapkan kebijakan daerah dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan di wilayah masing-masing. Di Provinsi Jambi terdapat Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah yang telah berdiri sejak 6 Juni 1988, representatif peraturan tersebut.
Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah ini lebih dikenal dengan sebutan Perpustakaan Provinsi atau Perpustakaan belakang IAIN. Perpustakaan ini dikunjungi oleh kurang lebih 400 orang setiap harinya dan menyediakan 164.273 judul buku, 312.534 eksemplar per Maret 2017. Perpustakaan ini menyediakan berbagai jenis buku, sebut saja; karya umum, filsafat, agama, hukum, pendidikan, sosial, bahasa, ilmu murni, terapan, kesenian, olahraga, kesusastraan, fiksi dan sejarah serta koleksi deposit yaitu literatur yang menceritakan tentang Jambi. Buku-buku ini bersumber dari pengadaan rutin dan hadiah yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional, tutur Dra. Sondang Pardede selaku Kabid. Deposit, Pengembangan Koleksi, Layanan dan Pelestaraian Bahan Perpustakaan
Usaha yang dilakukan oleh Pemerintahan Provinsi Jambi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah guna meningkatkan minat baca masyarakat Jambi adalah mengadakan promosi, menyelenggarakan lomba, seperti; lomba pidato untuk siswa-siswi SMA, lomba meringkas buku untuk siswa-siswi SMP, juga lomba membaca keras untuk siswa-siswi SD, selain itu perpustakaan melakukan usaha menjemput bola dengan mengusahkan perpustakaan keliling. Perpustakaan ini berkeliling mengunjungi berbagai tempat, seperti; tempat posyandu, sekolah-sekolah, rumah tahanan, juga hingga ke daerah-daerah di kabupaten. Perpustakaan ini pun dalam kiatnya menyebarkan virus gemar membaca, berencana akan berkolaborasi dengan komunitas yang memiliki visi yang sama. Perpustakaan menggandeng komunitas sebagai distributor untuk menyentuh masyarakat secara langsung.
Perpustakaan Provinsi Jambi dapat dikunjungi setiap hari Senin hingga Sabtu, mulai dari pukul 08.00 WIB -- 17.00 WIB tanpa henti, kecuali di hari Jum'at, mengingat umat muslim memiliki kewajiban untuk menunaikan Ibadah Sholat Jum'at maka pukul 11.30-14.00 perpustakaan ditutup, begitu pula di hari Sabtu, perpustakaan dibuka mulai dari pukul 09.00 WIB.
Jika pengunjung merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca buku di perpustakaan, maka pengunjung yang telah terdaftar sebagai anggota dapat meminjam buku sebanyak dua eksemplar. Buku dapat dinikmati selama kurun waktu 7 hari. Sekalipun, semua buku belum rampung dibaca, anggota perpustakaan diberikan hak untuk memperpanjang hingga 7 hari ke depan. Namun, perpanjangan masa peminjaman hanya dapat dilakukan satu kali saja.
Selain menceritakan tentang perpustakaan, Dra. Sondang Pardede pun menghimbau para orang tua untuk mengambil andil dalam menumbuhkan cinta membaca pada anak-anak yaitu dengan cara; sejak mengandung, ibu-ibu diharapkan mulai rajin membaca buku, memperkenalkan buku pada anak sejak dini, mengajak bermain anak dengan buku atau bahkan mengajak berekreasi ke toko buku, pun saat anak ulang tahun dapat menghadihi mereka dengan buku, terpenting anak terlebih dahulu memiliki cinta terhadap buku.
Buku dapat menyegarkan pikiran dan membuat hati senang, bukupun dapat mempertajam pemikiran kita. Marilah mulai untuk membaca buku, tumbuhkan rasa keingintahuan, kemudian rasa itu berubah menjadi kebiasaan hingga membaca merupakan suatu kebutuhan, ajak Ibu yang gemar membaca semua jenis buku ini.
Kemajuan teknologi tidak dapat dibendung, tambahnya, meskipun demikian, kita haruslah menjadi pengontrol atas hal ini, bukan sebaliknya, kita menjadi budak kemajuan teknologi, jadilah bijaksana, karena buku tak pernah lelah memberikan manfaatnya pada kita. Buku dapat mencerdaskan masyarakat yang terintegrasi dengan usaha memberantas kemiskianan, Dra. Sondang Pardede memberi contoh, misalnya seorang penjual bakso, ia dapat mengembangkan usahanya dengan mempelajari pemasaran melalui buku. Siapapun kita, apapun profesi kita, semua membutuhkan buku.
Dra. Sondang Pardede berharap dengan hadirnya perpustakaan di tengah-tengah masyarakat Provinsi Jambi, maka masyarakat Provinsi Jambi semakin cerdas dan dapat menggeser garis kemiskinan. Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H