Lihat ke Halaman Asli

Masakan Seorang Guru: Kreativitas yang munculkan Nasionalisme

Diperbarui: 7 Agustus 2016   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan bisa menyelamatkan walau revolusi belum selesai.”  - Soekarno

Ibukota menawarkan sejuta ragam kuliner mulai dari restoran barat, china, prancis, itali, thailand bahkan restoran korea sekarang sudah mulai marak di Indonesia. Sangat mudah kita temukan tempat-tempat nongkrong seperti itu. Ditambah lagi dengan fenomena masyarakat sekarang yang sudah mulai terobsesi dengan menggungah foto makanan dan minuman ke dalam akun sosial media. Membuat dunia kuliner seolah bukan lagi memanjakan lidah tetapi mata.

Bagaimana dengan masakan Indonesia?

Apakah kuliner Indonesia sudah miskin ide?

Ungkapan ini sontak pudar ketika penulis melihat seorang guru berdiri diatas panggung menerima penghargaan kemenangannya sebagai juara pertama lomba kuliner nusantara tingkat nasional. Ya.. Saat ini sedang berlangsung Lomba Masak  Makanan dan Minuman  Khas Daerah di Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri (PPN PPDN), Jambi yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (4/8).

Sudah 1 (satu) dekade Kemendag menggelar pameran ini dimulai dari tahun 2006 sampai tahun 2016, secara konsisten meningkatkan akses pasar dan daya saing sekaligus memupuk cinta dan bangga produk dalam negeri. Tahun ini terdapat 111  gerai diantaranya 56 stan PPN, 55 stan PPDN, dam 14 stan lainnya yang digunakan untuk promosi produk kuliner khas Jambi.

Ruang perlombaan masak terletak dari sebelah masjid di gedung walikota Jambi. Ada 20 meja yang disusun rapi dalam ruangan, di setiap meja terdapat nomor, kota dan nama dari setiap masakan yang disajikan. Sungguh pemandangan yang jarang sekali terlihat. Keanekaragam makanan dan minuman daerah Indonesia hari ini dapat dinikmati dalam satu ruangan.

Di Meja no 2, berdiri empat orang anak yang sedang bercengkrama menggunakan kemeja putih persis seperti kostum yang dipakai chef restauran ternama. Sambil tertawa mereka asik berfoto bersama mengabadikan keseruan pada hari ini. Pemandangan ini sangat menarik perhatian karena ditengah peserta yang kebanyakan adalah perkumpulan DWP ataupun PKK muncul anak – anak muda yang mau hadir di lomba masak tersebut.

Ternyata meja itu adalah masakan dari guru SMK Negeri 4, Jambi. Hidangan tersaji rapi dengan hiasan menambah daya tarik dan selera pengunjung. Namanya Ibu Yatmarini dan Ibu Olensia, mereka adalah guru tata boga dari ke empat anak tersebut. Dijuluki sebagai SMK kuliner, Ibu Walikota Jambi melakukan penunjukkan langsung kepada sekolah tersebut untuk ikut menyajikan masakan khas Jambi bersama 12 provinsi lainnya.

Setelah berunding dengan guru tata boga lain di SMK tersebut, hindangan yang dipilih sebagai makanan pokok adalah Sawut Singkong Jagung. Berbeda dengan peserta lain yang kebanyakan menyajikan nasi. Menu yang disediakan lainnya adalah Daging Golong Orang Kayo Itam, Gulai Terjun Batanghari, Sambel Pete, Sambel Matah, Engkak Ketan Golong, Sari Pinang Masak, Jus Layer dan Teh Rosella.

Menu yang disajikan di PPN PPDN

“Makanan tidak hanya dimakan, tetapi disajikan”
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline