Lihat ke Halaman Asli

Liga 2 dan 3 Sepak Bola Indonesia Diberhentikan

Diperbarui: 6 April 2023   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 12 Januari 2023 lalu, PSSI resmi memberhentikan kelanjutan Liga 2 dan 3 Musim 2022/2023. Keputusan tersebut diambil melalui rapat Exco yang berlangsung di kantor PSSI, GBK Arena. Keputusan ini tentu saja menimbulkan banyak tanggapan dan kritik dari berbagai pihak, salah satunya yaitu Ketua Komisi X DPR RI yang menilai bahwa keputusan tersebut adalah bukti terbaru amburadulnya pengelolaan liga sepak bola di Tanah Air. 

"Keputusan federasi (PSSI) menghentikan penyelenggaraan Liga 2 dan Liga 3, lalu menghapus degradasi Liga 1, bukanlah hal yang mengejutkan. Keputusan-keputusan kontroversial tersebut toh sudah sekian kali terjadi dan menjadi bukti nyata inkonsistensi federasi dalam mengelola sepak bola di tanah air," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam keterangan yang diterima tim Parlementaria pada Senin, (16/1/2023). Menurutnya, keputusan tersebut tentu akan memunculkan protes dari pemain dan pemilik klub, seperti Pemilik klub Liga 2 dan Liga 3.

Sebab, mereka merasa keputusan itu tidak adil. Terlebih, harapan untuk bisa naik ke Liga 1 pupus begitu saja. "Selain itu, nasib pemain Liga 2 dan Liga 3 kian tidak jelas dan mendapatkan fasilitas sesuai kontrak juga tidak terwujud," kata Politisi Fraksi PKB ini.

Selain itu, Manajer FC Bekasi City Hamka Hamzah menyampaikan keluhnya di media sosial. “Kalau saya pribadi tidak masalah karena saya sudah mau pensiun, tapi bagaimana adik-adik yang mau memperlihatkan potensinya untuk sepak bola negeri ini lewat wadah Liga 2?”

Bagi para pemain Liga 2 dan 3 yang tidak memiliki mata pencaharian lain selain bermain bola, tentu saja hal ini akan sangat berdampak buruk karena mereka perlu menafkahi keluarga masing-masing dan PSSI juga terlihat tidak peduli akan hal ini karena sudah memutus hubungan kerja semua orang yang terlibat dalam kedua Liga ini termasuk para staf klub. Bahkan sebelum Liga 2 diberhentikan, masih ada pemain yang belum menerima gaji sejak Agustus 2022 lalu. Hal tersebut dialami oleh punggawa Persikab Kabupaten Bandung. 

"Kalau Persikab dari bulan Agustus, tapi ada yang sudah dibayar sebagian sih. Agustus, September, Oktober sampai Desember kemarin belum," kata Rudiyana kepada wartawan, Sabtu (14/1/2023). 

Walaupun keputusan ini menciptakan banyak kontroversi, tanggapan, kritikan, dan berdampak buruk bagi para pemain Liga 2 dan 3, serta para stafnya, keputusan ini tidak semata-mata hanya langkah yang diambil sembarangan hanya untuk menjatuhkan karir pemain Liga 2 dan 3. Namun keputusan ini diambil untuk nantinya memperjelas berjalannya Liga 2 dan 3 agar menjadi liga yang lebih profesional. Dikutip dari PSSI, Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan penghentian ini dikarenakan tiga hal. 

Yang pertama, adanya permintaan sebagian besar klub yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan karena tidak adanya kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator. Kedua, Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat. Dan yang terakhir, berdasarkan Perpol No. 10 Tahun 2022, Liga 2 dan 3 memerlukan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.

Solusi yang telah dilakukan PSSI saat ini adalah sudah memulai pembangunan kembali supaya Liga 2 dapat berjalan kembali. Pada rapat Exco, PSSI juga memutuskan dan memerintahkan kepada PT. LIB untuk memfasilitasi pembentukan operator baru guna pelaksanaan Liga 2. Selain itu, PSSI baru saja melantik ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif periode 2023-2027 sehingga dapat mempercepat pembangunan Liga 2 kembali dengan langka-langkah barunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline