Sorot lampu temaram perlahan berubah terang. Seluruh penampil, membungkuk hormat diiringi tepuk tangan riuh penonton. Segenap panitia juga memberi hormat dari depan panggung. Sebuah ungkapan terimakasih bagi mereka yang menyaksikan apa yang mereka tampilkan malam ini. Di atas panggung pembawa acara mengucapkan terima kasih ke semua pihak dan berharap tahun depan bisa bertemu kembali. Itulah sekilas, akhir dari perhelatan drama musikal, Wanderlust 4 yang tahun ini mengambil judul The Greatest Wonder.
Pagelaran tahunan, sebuah paket pertunjukan yang menggali banyak talenta siswa. Mulai kemampuan seni berbagai aliran ; musik, tari, drama, rupa dan vocal. Mereka menampilkan seni peran diiringi alunan musik secara live yang didalamnya beberapa kali tampil tarian. Mereka mempraktikkan kemampuan dalam berbahasa, baik Inggris maupun Indonesia. Belajar menulis naskah dan bagaimana menyutradarai. Tim dekorasi yang sebagian besar siswa seni rupa, mempersiapkan panggung sehingga menopang performa para penampil. Perpaduan yang manis. Project collaborative, seperti yang dikendaki dalam kurikulum merdeka.
Kolaborasi yang mereka tampilkan bukan hanya pada malam pertunjukan saja. Jauh sebelum itu, panitia melaksanakan dan secara bertahap mengeksekusi, termasuk didalamnya bagaimana mendanai acara. Sebuah alur manajemen yang coba dilakukan oleh para pemula. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sebuah ruang belajar bagi mereka pada dunia yang lebih nyata, bukan hanya teori di ruang-ruang kelas.
Siswa panitia belajar meyakinkan pada para donator dan sponsor, kegiatan mereka layak dibiayai. Belajar bernegosiasi dan membangun tim. Merekrut orang-orang yang tepat dibidangnya secara objektif, bukan hasil pertemanan. Para guru hanya bertugas mendampingi, teman berdiskusi, melihat apa yang tidak dilihat oleh mereka. Memberi gambaran, namun tetap memberi kesempatan para siswa menentukan keputusannya.
Wajah lega tampak dari duo Michael diakhir pertunjukan, satu adalah koordinator guru pendamping dan satunya adalah ketua panitia dari siswa. Kerja besar mereka tahun ini, setelah tahun tahun sebelumnya terjeda pandemi, berhasil dengan baik. Segenap keluarga besar SMAK PENABUR Kota Wisata, mengapresiasi kerja panitia dan penampil. Bukan hanya memberikan tontonan yang menarik, tetapi juga sebuah proses kerjasama yang epic.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H