Lihat ke Halaman Asli

Julius Deliawan

https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Metode Konstektual Yesus dalam Pembelajaran

Diperbarui: 3 September 2019   07:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Metode Konstektual  Yesus Dalam Pembelajaran

"Siapa figur guru ideal menurutmu?" Pertanyaan ini pernah diajukan seorang kawan.

Pertanyaan sederhana, tapi tidak mudah menemukan jawabannya. Apalagi konteksnya demi kepentingan proses KBM ( Kegiatan Belajar Mengajar ).

Di kepala saya tersirat beberapa nama. Saya sangat terinspirasi dengan cara dan gayanya mengajar. Tetapi  belum merupakan gambaran ideal. Beda ceritanya jika pertanyaannya bukan siapa, tapi guru seperti apa. Lebih mudah untuk menjawabnya. Karena bisa saja itu hanya ada dalam konsep gagasan.

Satu kali, saya mendengarkan kotbah di gereja, bahan bacaan Alkitab bicara tentang bagaimana Yesus mengajar. Saya jadi ingat dengan pertanyaan lama kawan tersebut.

Selama ini saya kurang memahami dan mempelajari sosok Yesus sebagai guru, seperti layaknya guru-guru yang lain. Memahami bagaimana ia mengajar dan sejenak tidak membicarakan keilahiannya. Menjadikannya sosok manusia biasa, dan untuk sementara mengabaikan keistimewaan yang melekat padaNya.

Kesederhanaan saya memahami teks Alkitab setidaknya menemukan beberapa hal, terkait metode bagaimana Yesus mengajar.

Yesus Memahami Apa Yang Dipahami Muridnya

Yesus tahu benar siapa murid atau calon muridnya. Bagaimana mereka hidup, dan menurut saya ini yang penting, memahami apa yang di pahami dan di mengerti oleh murid-muridnya. Sehingga Yesus selalu mengajar menggunakan "bahasa" mereka.

Kepada nelayan, Yesus bicara tentang jala dan ikan. Kepada petani, ia bicara tentang tanah, tanaman dan air. Demikian juga bagi pegawai, atau bahkan pemuka agama. Yesus memakai istilah yang mereka pahami.

Tidak cukup dengan itu, Yesus selalu mengajarkan esensi ajarannya dengan perumpamaan-perumpamaan sederhana. Sesuatu yang tidak jauh dari hidup orang-orang yang mendengarkan pengajarannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline