Lihat ke Halaman Asli

Julius Deliawan

https://www.instagram.com/juliusdeliawan/

Hoaks, Perang Gerilya di Media Sosial

Diperbarui: 30 Agustus 2019   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: kompasiana.com

"Ini apalagi pak?" Begitu WA seorang teman, menanyakan pendapat saya terkait video yang dia kirim.

"Mungkin saja itu hoax pak."

"Jika hoax, kok banyak yang menanggapi dan mendukung pak. Lihat saja di komentar-komentarnya. Pusing saya pak."

Saya tersenyum. Wajar beliau kuatir. Perjalanan hidupnya sudah banyak menemukan persoalan negeri ini, yang membuat orang-orang seperti teman saya ini dicekam ketakutan dan kekuatiran.

"Tenang saja pak, biar nggak bingung, baca berita-berita mainstream saja." Begitu tulis saya singkat.

Hoax, memang telah menjadi komoditas. Bagi pembuatnya, ini adalah sumber ekonomi. Ceruk pasarnya terbuka lebar.

Bagi sebagian lainnya, Hoax adalah jalan perjuangan. Mewujudkan gagasan-gagasan yang dilandaskan pada ideologi dan kepentingan tertentu.

Infrastrukturnya dari hari ke hari semakin baik. Akses internet cepat, meningkatkatnya jumlah pengguna internet dari berbagai kalangan, beragam aplikasi gadget yang mendukung sharing antar pengguna, dan masih banyak hal lainnya.

Konten hoax yang dapat dimuati kepentingan, mudah diperoleh. Hanya butuh bumbu sedikit atau pemutaran fakta, hoax sudah dipercaya sebagai informasi valid. 

Karena didukung oleh masyarakat kita yang latah,  tanpa mau melakukan crosscek atas sebuah informasi. Ironisnya, tidak hanya dilakukan oleh mereka yang berpendidikan rendah, atau tak terdidik, tetepi juga oleh mereka yang berpendidikan tinggi. Bahkan juga pejabat negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline