Beberapa teman sejawat mengeluh, siswa di kelasnya sulit sekali konsentrasi. Setelah beberapa menit mendengarkan, siswanya cenderung "asik sendiri." Faktanya memang demikian, sebagai guru, saya mengalami proses itu semakin menjadi dari masa ke masa.
Fakta tersebut, dari literatur yang saya baca, mendapat penguatan. Prof Sudjarwadi dari UGM mengemukakan bahwa koleganya di AS berpendapat, kemampuan generasi milenial di AS berkonsentrasi hanya di kisaran waktu 18 menit. Itu hasil kajian mereka di perguruan tinggi. Sementara, pakar lain Robertus Budi Setiono, bahkan mengatakan hanya di kisaran 10 menit. Barangkali ini hasil observasinya pada siswa-siswa di Indonesia.
Bagi guru seperti saya, tentu ini adalah persoalan, sekaligus tantangan yang perlu dicarikan jalan keluar. Sebab, bagaimanapun juga siswa tetap perlu berproses berjam-jam di dalam proses pembelajaran, baik dalam ruang kelas maupun tidak. Namun konsentrasi, tetap hal yang diperlukan, agar transfer pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik.
Berbagai metode pembejaran di tawarkan untuk menjawab persoalan tersebut. Pemanfaatannya tergantung pada situasi, masing-masing memiliki kelebihan juga kekurangan. Tidak ada satu metode pun ampuh digunakan dalam semua keadaan.
Sebagai guru yang juga mengajar menulis, saya tertarik dengan satu metode penulisan berita dalam sebuah karya jurnalistik. Metode piramida terbalik. Sebuah metode yang menyampaikan informasi terpenting ada di bagian pertama. Lantas berlanjut pada bagian-bagian tambahan. Seandainya pembaca atau pendengar berhenti pada di menit awal, setidaknya ia tidak ketinggalan informasi.
Mengajar, memiliki kemiripan dengan hal tersebut. Terlebih di tengah daya konsentrasi yang cenderung menurun, sepertinya metode piramida terbalik dapat menjadi salah satu alternatif. Sehingga siswa masih mendapat bagian terpenting dalam setiap proses mempelajari suatu materi pelajaran, seandainya konsentrasinya menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H